Rencana Kerja Pemerintah 2016, Presiden Jokowi Minta Program Jangan Terlalu Banyak Tetapi Jelas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 36.937 Kali
Menko Perekonomian Sofyan Djalil memberikan keterangan pers seusai sidang kabinet paripurna, di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/5) malam

Menko Perekonomian Sofyan Djalil memberikan keterangan pers seusai sidang kabinet paripurna, di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/5) malam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar program-program yang akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016 tidak terlalu banyak, tetapi jelas. Dengan demikian itemnya sedikit tetapi yang jelas.

“Tentu tetap prioritas. Itu sektor-sektor prioritas. Kalau untuk ekonomi ya infrastruktur, pangan, maritim. Untuk non ekonomi tentu Kartu Indonesia Sehat (KIS), kartu program sosial yang merupakan janji-janji Presiden waktu kampanye,” kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil kepada wartawan seusai sidang kabinet paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/5) malam.

Menurut Menko Perekonomian, Presiden Jokowi  mengingatkan kembali supaya salah satu masalah yang selama ini adalah lambannya penyerapan anggaran. Terutama anggaran pembangunan, infrastruktur.

“Presiden mengingatkan semua kementerian supaya menyelesaikan nomenklatur,” ungkap Sofyan seraya menyampaikan rasa syukurnya karena sebagian kementerian sudah meyelesaikanya.

Dikatakan Sofyan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, kementerian besar-besar, mereka sudah beres dan sudah bisa jalan. Namun diakuinya, masih ada satu, dua kementerian lagi yang masih dalam tahap penyelesaikan dan pemilihan pejabat eselon I.  “Itu yang Bapak Presiden harap hati-hati karena apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Menurut Sofyan, ada 3 (tiga) atau 4 (empat) kementerian lagi yang masih dalam proses. Namun yang besar-besar, lanjut Sofyan, sudah OK.

Sofyan juga mengemukakan, bahwa pada semester kedua nanti pemerintah harus bergerap cepat karena pada semester pertama ini sudah ketinggalan.(Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru