Resmikan Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Presiden Jokowi Berharap Tingkatkan Daya Saing Kecepatan Pelayanan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 April 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 30.681 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menhub dan Menteri PUPR saat tinjau jalan tol akses Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi didampingi Menhub dan Menteri PUPR saat tinjau Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4). (Foto: Humas/Jay)

Setelah pembangunannya mengalami penundaan beberapa tahun, Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Sabtu (15/4) siang, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jalan tol sepanjang 11,4 kilometer ini diharapkan akan memberikan daya saing yang sangat baik pada kecepatan pelayanan barang-barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan utama, dimana sebelum disebarkan ke pelabuhan-pelabuhan lain di seluruh Indonesia, semua barang kumpul di pelabuhan ini. Maka, begitu di pelabuhan ini tidak lancar dan tidak cepat semuanya juga akan menjadi lambat.

“Oleh sebab itu sekali lagi, alhamdulillah pada siang hari ini segera nanti bisa dioperasikan Jalan Tol Akses ke Tanjung Priok ini. Sehingga kecepatan kontainer untuk masuk ke kapal, kecepatan kontainer untuk keluar dari Tanjung Priok ini betul-betul bisa dilayani dengan baik,” terang Presiden seraya menyampaikan harapannya agar Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini nanti betul-betul dimanfaatkan dalam rangka competitiveness, dalam rangka daya saing produk-produk Indonesia.

Menurut Presiden, seminggu lagi juga akan datang kapal besar 10.000 TEUs yang akan mulai merapat ke Tanjung Priok. Ia menyebutkan, ini kapal besar pertama yang datang di Tanjung Priok, dan pemerintah akan menggunakan ini untuk, pertama menurunkan biaya-biaya logistik dan yang kedua mempercepat proses pengiriman barang atau kedatangan barang dari dan ke Indonesia.

Dengan kedatangan kapal itu nantinya, lanjut Presiden, barang dari sini cepat masuk ke kapal dan barang dari kapal cepat keluar dari Tanjung Priok. Yang diharapkan semua kontainer nanti tidak usah transhipment di Singapura, semuanya bisa langsung ke pelabuhan-pelabuhan yang dituju karena memang di pelabuhan ini sudah bisa merapat kapal besar.

“Saya kira ini sudah berpuluh-puluh tahun begitu saya tahu itu di kita cita-citakan. Dan insya Allah nanti hari Minggu ya, hari Minggu depan itu akan ada sebuah kapal besar 10.000 TEUs yang akan merapat ke Tanjung Priok,” papar Presiden Jokowi.

Itulah, sebut Presiden, awal dari daya saing produk-produk Indonesia karena tentu saja biaya untuk freight cost akan jauh dan jatuh lebih murah. Karena pelayanan yang lebih baik dari kapal-kapal yang hadir di Pelabuhan Tanjung Priok.

Alot di Pembebasan Lahan
Sebelumnya saat mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan, dirinya ingat sekali saat menjadi Gubernur, sudah berapa kali mengurus jalan tol ini karena masalah pembebasan lahan.

“Saya ingat sekali, terakhir yang urusan pembebasan ada di pojok sana. Sehingga kita mundur, mundur hampir 2,5 tahun,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi mengungkapkan setelah turun ke lapangan beberapa kali, masalah pembebasan lahan bisa diatasi. Kemudian masalah perbaikan struktur dimana sebelumnya ada 69 tiang yang harus diganti yang lebih sesuai spesifikasinya. “Sehingga juga baru bisa dimulai lagi, mungkin mundur jalan tol ini kurang lebih 5-6 tahun, harus mundur,” ujarnya.

Ia menyebutkan, Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini, nantinya akan dilewati kurang lebih 3.600 truk kontainer setiap hari. Sebuah lalu lalang yang menurutnya sangat besar sekali.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meyakini ini akan memberikan daya saing yang sangat baik pada kecepatan pelayanan barang-barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Acara peresmian Jalan Tol Akses Tanjung Priok itu juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Duta Besar Jepang Ishii Masafumi, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Komisaris dan Direksi Pelindo II, PT JICT, dan PT Pertamina. (RMI/ES)

Berita Terbaru