Resmikan Jembatan Tayan, Presiden: Pembangunan Infrastruktur Harus Hadirkan Manfaat Bagi Rakyat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Maret 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.464 Kali

0d449b1df453751c0e7dd54500c380d7Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa tujuan dari berbagai pembangunan infrastruktur adalah untuk menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat. Semua infrastruktur perhubungan diharapkan akan membuat pergerakan barang dan manusia menjadi lebih lancar.

“Ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (22/3) siang.

Presiden meyakini masyarakat juga merasakan kehadiran jembatan Pak Kasih Tayan di Kabupaten Sanggau itu. Ia menyebutkan, keseriusan pemerintah dalam membangun jembatan ini ditunjukkan dengan pengerjaan yang sangat cepat, karena dibutuhkan masyarakat.

“Sebelum ada jembatan ini, mobil dan motor harus bayar Rp200.000. Artinya masyarakat mendapat keuntungan karena tadinya bayar, sekarang tidak,” ujar Presiden.

Jembatan Pak Kasih Tayan yang diresmikan Presiden Jokowi merupakan bagian dari jalur Trans Kalimantan. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan dengan total panjang 1.650 m.

Jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat di bagian Utara, dengan Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Selatan.

Jembatan yang memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 m.

Harus Dipercepat

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menegaskan, percepatan pembangunan infrastruktur sudah menjadi kewajiban, baik pembanguanan jalan tol, bandara, maupun pelabuhan.

Presiden berjanji bahwa pembangunan jalan di sisi pinggir atau pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia sepanjang 1900 km akanĀ  selesai 2019.

“Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan,” ucap Presiden.

Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. (TKP/ES)

Berita Terbaru