Resmikan Kapal Pembangkit Listrik, Presiden Jokowi: Ke Depan Harus Dibangun di Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.876 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN dan Menteri ESDM meresmikan beroperasinya Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz Powership Zeynep, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12) siang

Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN dan Menteri ESDM meresmikan beroperasinya Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz Powership Zeynep, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). (Foto: Setkab/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya kapal pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Karadeniz Powership Zeynep milik Perusahaan Turki Karpowership, Pelabuhan PT Indonesia Kendaraan terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/12) siang.

Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir dalam laporannya mengatakan, kapal tersebut didatangkan untuk menjembatani kebutuhan listrik saat ini menuju kesiapan listrik yang diproduksi oleh pembangkit-pembangkit dalam program 35 ribu MW pada 3-5 tahun ke depan

“Kapal pertama yang tiba, Karadeniz Powership Zeynep berkapasitas 120 MW akan diberangkatkan menuju Amurang, Sulawesi Utara,” kata Sofyan.

Menurut Dirut PT PLN itu, selanjutnya di Amurang kapal tersebut akan memasok sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo, melalui tegangan 150 kV. Sehingga diharapkan kondisi defisit pasokan listrik di sistem di sana akan dapat teratasi, dan daftar tunggu para pelanggan listrik dapat segera dilayani.

Sofyan menyebutkan, dalam enam bulan ke depan, PT PLN juga telah mempersiapkan empat unit kapal yang sama, yaitu satu unit kapal 240 MW untuk tujuan Medan (Sumatera Utara), satu unit kapal 60 MW untuk tujuan Ambon (Maluku), satu unit kapal 60 MW tujuan Kupang (NTT), dan satu unit kapal 60 MW untuk tujuan Lombok (NTB), dengan jadwal pengoperasian berakhir pada bulan Juli 2016.

Dibangun di Indonesia

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengadaan Marine Vessel Powerplant itu merupakan trans program dalam mengatasi keluhan kurangnya pasokan listrik, krisis listrik, dan mati lampu yang diterimanya saat berkunjung ke daerah, ke propinsi, kabupaten, maupun kota.

Saat ini, lanjut Presiden, kita telah memesan lima pembangkit listrik di atas kapal seperti ini, meskipun sekarang baru selesai satu. Ia berharap, Nanti enam bulan ini akan tambah empat lagi.

“Semuanya ini akan kita luncurkan yang banyak ke timur, ini ke Sulawesi Utara, kemudian nantinya ke Maluku, kemudian ke Nusa Tenggara Timur (NTT), dan ada juga yang ke Sumatera Utara. Karena negara kita adalah negara kepulauan, kita memiliki 17 ribu pulau, saya kira pembangkit listrik di atas kapal seperti ini yang bisa mobile, bergerak dari satu pulau ke pulau yang lain, saya kira memang kemungkinan ini yang paling tepat untuk Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada wartawan.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Turki Erdogan, dan tadi dengan pemilik (Perusahaan Karpowership, red), bahwa untuk setelah yang lima ini, berikutnya harus dibangun di Indonesia.

“Kebutuhan kita kapal seperti ini akan banyak sekali. Dan tadi sudah disampaikan oleh pemilik perusahaan, bahwa mereka nantinya akan mengerjakannya di Indonesia. Mungkin nanti join dengan BUMN atau dengan swasta Indonesia,” papar Jokowi seraya menyebutkan, tenaga kerja yang akan diambil tentunya dari Indonesia, yaitu PLN.

Tampak hadir dalam peresmian pengoperasian Marine Vessel Powerplant itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Dirut PT PLN Sofyan Basyir. (DND/JAY/ES)

 

 

 

 

 

Berita Terbaru