Resmikan Kembali, Presiden Jokowi Ingin Pasar Klewer Tidak Kalah dengan Mal

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 April 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 37.826 Kali
Presiden Jokowi meresmikan kembali Pasar Klewer, di Solo, Jumat (21/4) siang. Pasar ini sempat terbakar pada tahun 2014. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Jokowi meresmikan kembali Pasar Klewer, di Solo, Jumat (21/4) siang. Pasar ini sempat terbakar pada tahun 2014. (Foto: BPMI Setpres)

Usai menghadiri sosialisasi bahaya narkoba, pornografi dan kekerasan pada anak yang dihelat di GOR Manahan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meresmikan dibukanya kembali Pasar Klewer di Kota Solo, Jumat (21/4) siang. Pasar tersebut dibangun kembali setelah sempat terbakar pada penghujung tahun 2014 silam.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, Pasar Klewer merupakan salah satu icon Kota Solo. Oleh karenanya, Presiden berharap meskipun berupa pasar tradisional, Pasar Klewer tidak kalah  dengan mal-mal besar yang ada.

“Pasar ini adalah icon Kota Solo dan tidak boleh kalah dengan mal-mal besar. Pasar Klewer harus menjadi pasar tradisional yang modern dan aman,” pinta Presiden.

Presiden berharap, pelanggan dan pembeli datang aman ke Pasar Klewer, tidak ada yang kecopetan. Di dalam pasar, suasana harus tertib, nyaman, dan bisa tawar menawar dengan pedagang. Juga keramahan dari pedagang, kualitas produk yang dijual, dan harga yang terjangkau.

Pasar Klewer tidak hanya menjual produk-produk yang berasal dari Kota Solo saja. Produk dari sejumlah daerah lain turut dijajakan di dalamnya. Sebut saja Sragen, Karanganyar, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Jepara, dan Cirebon yang merupakan beberapa di antaranya.

“Ini menampung produk-produk rakyat untuk dipasarkan, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor,” ungkap Presiden.

Presiden sempat menceritakan bagaimana Wali Kota Solo yang berulang kali menghadap dirinya untuk menanyakan kepastian mengenai revitalisasi Pasar Klewer. Untuk diketahui, sepuluh persen dana revitalisasi Pasar Klewer dibiayai oleh APBD Kota Solo, yakni sebesar Rp16 miliar. Sementara sisanya, dibiayai oleh APBN.

“Karena APBN kita digunakan dari Sabang sampai Merauke. Harus dibagi-bagi agar semua mendapatkan. Akhirnya Pak Rudi (Wali Kota Solo) menyampaikan APBD bisa kira-kira sepuluh persennya, Rp16 miliar. APBN menanggung sisanya, tapi ternyata habisnya juga banyak sekali,” kata Presiden.

Menurut Presiden, revitalisasi serupa yang dilakukan terhadap Pasar Klewer juga akan dilakukan di pasar-pasar tradisional lainnya. Tak hanya yang berada di Pulau Jawa, tapi juga pulau-pulau lainnya yang selama ini mungkin kurang mendapatkan perhatian.

“Di Papua ada, Aceh ada, tadi beberapa di Jawa Tengah yang juga terbakar memang belum dapat jatah saja. Syukur nanti dari APBD provinsi sudah bisa tangani, artinya APBN akan kita geser ke tempat-tempat yang memang membutuhkan,” jelas Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden menitipkan pesannya kepada para pedagang dan pengelola Pasar Klewer untuk dapat merawat dan menjaga kondisi pasar tersebut agar mampu bersaing dengan pasar-pasar modern dan membuat pengunjung terus merasa nyaman berbelanja di dalamnya.

“Saya titip betul-betul, sekarang ini ada 1.713 kios dan pelataran yang bisa menampung lebih dari seribu pedagang. Tolong kita rawat, kita jaga, pasar ini agar bersih seperti yang kita lihat sekarang ini,” tutur Presiden.

Saat meresmikan Pasar Klewer itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru