Resmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Presiden Jokowi Minta Bandara Halmahera Tengah Dibangun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 20.991 Kali
Presiden Jokowi saat meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka di Pulau Morotai dan Pelabuhan Bicoli, yang peresmiannya dipusatkan di Halmahera Tengah.

Presiden Jokowi saat meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka, dan Pelabuhan Bicoli, yang peresmiannya dipusatkan di Halmahera Tengah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, negara ini besar, punya  17.000 pulau dan semuanya memerlukan pelabuhan. Ia menyebutkan, kita banyak pelabuhan, tetapi baru sebagian kecil yang ada pelabuhannya.

“Oleh sebab itu prioritas kita berikan seperti di Tapaleo. Ini jadi prioritas, alhamdulillah 3 (tiga) tahun selesai,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka di Pulau Morotai dan Pelabuhan Bicoli di Kabupaten Halmahera Timur. Peresmian dipusatkan di Pelabuhan Laut Tapaleo, di Desa Tapeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Senin (8/5) siang.

Presiden tiba di Halmahera Tengah, setelah sebelumnya terbang dari Banjarbaru (Kalsel) menuju Ternate, Senin (8/5) pagi. Dari Ternate, Presiden Jokowi menggunakan Helikopter Super Puma milik TNI menuju Halmahera Tengah.

Presiden meminta dengan selesainya Pelabuhan Laut Tapaleo, frekuensi kapal yang yang sandar akan lebih banyak lagi. Jika sekarang 2 (dua) minggu sekali, kalau bisa tambah jadi seminggu sekali. Setelah itu, kalau bisa tambah jadi sehari sekali.

“Keinginan harus seperti itu. Masa sudah berpuluh tahun, sebulan sekali. Kan tidak bisa, harus lebih baik dan baik lagi,” kata Presiden menekankan.

Presiden berpesan agar pelabuhan yang ada dirawat dengan baik. Jangan sampai ada pungutan liar. “Kalau ada dilapokan ke saya, karena itu bisa jadi beban rakyat di Maluku Utara,” tegasnya.

Tidak Bisa Mendarat

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku telah mendapatkan bisikan kemungkinan rombongan dirinya tidak bisa mendarat ke Halmahera karena awan. Namun ternyata bisa mendarat dengan baik. “Semua atas izin Allah,” ujarnya.

Presiden meminta agar Pelabuhan Udara (Bandara) Halmahera dibangun lebih representatif, paling tidak bisa didarati pesawat tipe menengah. “Enggak usah besar, tapi rutin agar bisa turun. Saya minta Halmahera bisa dibuat bandara, secepatnya. Agar mobilitas barang dan orang bisa segera dikerjakan,” ucap Presiden.

Saat berkunjung ke Halmahera Tengah itu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (DNA/OJI/ES)

Berita Terbaru