Resmikan PLTMG, Presiden Jokowi Minta Kawasan Industri Lhokseumawe Dihidupkan Lagi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Juni 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 25.190 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Dirut PLN, dan Gubernur Aceh menekan tombil peresmian PLTMG Arun, di Lhok Seumawe, Aceh, Kamis (2/6) pagi. (Foto: Fitri/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Dirut PLN, dan Gubernur Aceh menekan tombol peresmian PLTMG Arun, di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (2/6) pagi. (Foto: Humas/Fitri)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe, kawasan industri di Lhokseumawe harus dihidupkan lagi. Hal ini dimungkinkan setelah diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun, di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, yang berkapasitas 184 Mega Watt (MW).

“Karena di sini ada pabrik kertas Kraft Aceh, ada pupuk Iskandar Muda, ada juga pupuk AAF, apalagi yang gede-gede? Oh iya, semen juga. Ini harus dihidupkan lagi,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan PLTMG Arun, di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Kamis (2/6) pagi.

Presiden menjelaskan, tadi malam dirinya sudah menyampaikan kepada Gubernur Aceh, dan berdiskusi dengan Menteri BUMN agar segera dicarikan solusi dari hambatan-hambatan di lapangan, sehingga industri-industri di Lhokseumawe bisa hidup kembali,  dan membuka lapangan pekerjaan dan juga perputaran uang yang ada di Provinsi Aceh bisa lebih besar lagi.

Diakui oleh Presiden Jokowi memang tidak mudah dalam memutuskan hal-hal yang menghambat di lapangan. Ia menunjuk contoh misalnya, suplai gas. Sekarang yang ada suplai gas itu dari Tangguh, berarti dari Papua dibawa ke sini.

“Sangat jauh sekali. Tetapi tidak apa-apa, yang paling penting ada kalkulasinya, yang paling penting ada perhitungannya bahwa secara ekonomi itu bisa visible, bisa masuk,” jelas Presiden.

Mengenai infrastruktur, Presiden Jokowi meminta kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota agar pembangunan tol trans Sumatra ini, yang dari Lampung sudah dimulai tahun kemarin. “Keinginan kita, insha Allah yang dari Aceh, yang dari barat ini juga dimulai. Jadi nanti yang dari barat, dari timur menuju ke tengah sambung,” paparnya.

Menurut Presiden, soal jalan tol trans Sumatera itu tadi malam ia sudah sampaikan kepada Gubernur Aceh akan dimulai tahun ini. Dengan catatan pembebasan lahan harus diselesaikan oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Sedangkan yang bayar pemerintah pusat.

“Tetap yang membayar pemerintah pusat, tetapi penyelesaian itu ada di daerah. Pendekatan dengan masyarakat, mengajak masyarakat, menghimbau masyarakat. Karena kalau tidak, ya percuma, duitnya ada tapi pelaksanaan di lapangan enggak bisa,” terang Presiden.

Kejar Kekurangan

Terkait proyek PLTMG Arun, Presiden Jokowi mengemukakan, setiap dirinya datang ke provinsi, kabupaten, selalu keluhannya sama. Listriknya hidup dan mati, listriknya byar pet. Selalu itu keluhannya. Kemudian kalau kita membangun dengan batu bara itu memakan waktu 4 – 5 tahun. Waktu yang sangat panjang.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, untuk mengejar kekurangan-kekurangan yang ada di provinsi maupun di kabupaten/kota, salah satunya adalah membangun pembangkit listrik tenaga mesin gas. “Jadi PLTMG ini adalah untuk mempercepat kekurangan-kekurangan listrik di daerah,” ujarnya.

Presiden menjelaskan, kalau PLTMG Arun yang berkapasitas 184MW tidak ada, sulit mengharapkan investasi masuk ke Lhokseumawe. Mau bangun hotel, pasti tanya listrik, kalau tidak ada yang pasti akan mundur investornya.

“Mau bangun industri, datang, sudah cocok dengan daerah dan suplai bahan bakunya tapi listriknya tidak ada, pasti juga akan mundur. Inilah kecepatan PLN dalam mereaksi, merespon kekurangan-kekurangan listrik yang ada di daerah,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi memuji pembangunan PLTMG Arun yang dinilainya cepat sekali, konstruksi hanya 3 bulan kemudian membangun untuk mesinnya 6 bulan. Kemarin yang di Bangka Belitung juga sama 3 bulan dan 6 bulan.

Proyek PLTMG Arun itu berkapasitas 184MW, pembangunan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya, dengan lama pengerjaan 18 bulan. Pelaksanaan pengerjaan proyek PLTMG Arun dimulai pada pertengahan tahun 2014.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Ibu Negara Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir. (DNA/ES)

Berita Terbaru