Resmikan PLTU Di Batang, Presiden Jokowi: Ini Bukti Pemerintah Bisa Selesaikan Masalah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 43.274 Kali

Batang-3Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8) pagi. PLTU berkapasitas 2X1000 MW ini  berlokasi di pantai Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan ajakannya kepada investor  untuk membiayai proyek ini, karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)  tidak cukup. “PLTU ini diharapkan bisa mengaliri listrik di Pulau Jawa dan Bali,” kata Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan, proyek PLTU yang dibangun hasil kerjasama pemerintah dan swasta dengan nilai investasi lebih dari 4 Miliar dollar AS ini menjadi bukti bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah dan memberikan jalan penyelesaikan masalah investasi. “Ini menjadi model dan kita berharap optimis bahwa problem-problem investasi bisa diselesaikan,” tegasnya.

Selain itu, Proyek PLTU yang direncanakan selesai di tahun 2018 ini diharapkan tidak berhenti karena permasalahan ijin dan pembebasan lahan. “Saya berharap semuanya segera bekerja, Saya akan mendadak mengecek kesini lagi entah sebulan, dua bulan, tiga bulan lagi,” katanya.

Presiden Jokowi mengingatkan,  dari listik itulah anak-anak kita bisa belajar di malam hari, nelayan-nelayan kita bisa membeli freezer dan menghidupkan untuk mengawetkan ikannya, toko-toko kecil dan usaha kecil bisa jalan dan juga industri berjalan.

Direktur Utama Bhimasena Power Indonesia Mohammad Effendi melalui siaran pers menjelaskan proyek PLTU batang menggunakan teknologi Ultra Super Critical untuk memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memiliki dampak lingkungan rendah. “Teknologinya sangat mutakhir dan saat ini terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Presiden Jokowi juga berdialog melalui video conference dengan pejabat PLN di lima daerah, antara lain  dengan PLTD Maluku  NTT.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melakukan pencanangan elektrifikasi 50 pulau tedepan dan daerah perbatasan di Indonesia.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Rini Suwandi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri  Dalam Negeri  (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirut PLN Sofyan Basir, dan Dirut PT Bhimasena Power Indonesia Mohammad Efendi sebaga pelaksana pembangunan PLTU Batang.

Proyek PLTU Batang  dibangun dengan pola kerjasama pemerintah swasta ( (KPS/PPP).  Proyek dengan nilai investasi lebih dari 4 miliar dollar AS itu merupakan proyek KPS pertama atas dasar Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.

Program Elektrifikasi

Direktur Utama PT (Persero) Perusahaan Listrik negara (PLN) Sofyan Basir mengatakan, bahwa  PLN telah melaksanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Sofyan menambahkan  pihaknya telah membangun 149 unit mesin diesel di 50 lokasi tersebar di 13 provinsi dari Aceh sampai Papua.

Menurut Sofyan Basir dengan PLTD berkapasitas total 678 MW,   PLN akan mampu memasok listrik kepada 35.468 pelanggan baru di pulau-pulau terdepan dan daerah perbatasan. (WID/DNK/BSM/RAH /ES).

Berita Terbaru