Rusun ASN Donggala dan Perumahan MBR di Sigi Selamat dari Gempa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Oktober 2018
Kategori: Nusantara
Dibaca: 3.377 Kali
Rusun ASN di Donggala. (Foto: Kementerian PUPR)

Rusun ASN di Donggala. (Foto: Kementerian PUPR)

Gempa bumi mengakibatkan banyak bangunan dan rumah yang hancur, namun beberapa perumahan dapat bertahan dari guncangan gempa sehingga tetap bisa digunakan di antaranya Rusun Sewa Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Donggala dan Perumahan MBR Kelapa Gading di Kabupaten Sigi.

Pasca terjadi gempa dengan magnitude 7,4 Rusun ASN Donggala mengalami keretakan di dindingnya namun struktur bangunan tidak mengalami kerusakan. 

Rusun Sewa ASN ini dibangun tahun 2016-2017 oleh Kementerian PUPR menggunakan metode struktur precast. Setiap unit Bangunan 4 lantai tersebut memiliki 90 unit dengan tipe 24 yang dapat menampung seekitar 180 orang.

Setiap unit telah dilengkapi tempat tidur, kursi meja, lemari, listrik, air dan jalan lingkungan. Lokasinya berada di Komplek Kantor Pemerintahan, Jl. Ebony No. 1, Kel. Gunung Bale, Kec. Banawa, Kabupaten Donggala Prov. Sulawesi Tengah. Biaya pembangunannya sebesar Rp12,67 miliar yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. Robinson Maju Bersama dan Konsultan MK PT. Yodya Karya.

Sementara itu perumahan Kelapa Gading yang berada di Desa Klukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi yang turut terkena gempa kondisinya tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer Suparman saat ditemui di lokasi perumahan mengatakan kondisi bangunan rumah tidak mengalami retak dan rusak walau diguncang gempa.

Konstruksinya mengikuti spesifikasi yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada bagian fondasi menggunakan batu kosong yang berfungsi sebagai penyeimbang gerakan jika terjadi getaran kuat yang disebabkan oleh gempa.

Sebagai rumah subsidi untuk MBR, Perumahan Kelapa Gading mendapat bantuan prasarana sarana umum (PSU) berupa jalan lingkungan beton. “Perumahan ini jadi pilihan utama MBR karena kami membangun sesuai acuan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, serta mendapat subsidi dari Pemerintah,” kata Suparman.

Perumahan Kelapa Gading dibangun di atas lahan seluas 82 hektar dengan kapasitas unit terbangun sebanyak 6.500 rumah. Pembangunan rumah sudah dilakukan sejak tahun 2012 dengan total rumah MBR sebanyak 826 unit dan Non MBR sebanyak 241 unit. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/EN)

Nusantara Terbaru