Saat Warga Toba Berpesta Bersama Presiden Jokowi Dalam Karnaval Pesona Danau Toba
Rangkaian karnaval dan pesta rakyat bertajuk Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) yang berlangsung 2 hari, 20-21 Agustus, dan digelar di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, telah berakhir Minggu (21/8) sore.
Hari pertama KKPDT dimeriahkan Panggung Apung yang menampilkan sejumlah pertunjukan seni di Pantai Bebas Toba Parapat, Kabupaten Simalunggun. Panggung di atas air itu dimeriahkan pertunjukan musik dari artis ibukota seperti Slank, Edo Kondologit, Dewa Budjana, Tohpati, Oppie Andaresta, Jflow, dan Sammy Simorangkir.
Selain itu Panggung Apung juga diisi dengan pementasan Dramaturgi Opera Batak dan Tari 4 Etnis. Gelaran hari pertama KKPDT ini juga dimeriahkan dengan parade perahu berhias lampu warna warni di Danau Toba dengan gemerlap lampu di malam hari, yang menjadi latar dari Panggung Apung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah melakukan kunjungan kerja ke kawasan Danau Toba juga turut menyaksikan pertunjukan di Panggung Apung. Usai memimpin Rapat Terbatas dan pertemuan dengan masyarakat kawasan Danau Toba, Sabtu( 20/8) malam, Presiden langsung menuju Panggung Apung.
Presiden Jokowi disuguhi aksi panggung musisi Slank dan Oppie Andaresta yang menyanyikan tiga buah lagu. Di arena ini, Presiden juga menyaksikan penyerahan secara simbolis lagu destinasi wisata baru dari Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya.
“Kami diberi tugas oleh Kementerian Pariwisata untuk membuat 10 lagu destinasi wisata yang baru, kebetulan malam ini salah satu lagunya yaitu tentang Danau Toba berjudul Satu Tempat Terindah di Dunia sudah selesai,” kata Triawan Munaf (20/1) seraya menyebutkan, lagu itu diciptakan oleh komposer Yovie Widianto dan dinyanyikan oleh musisi Marcel Siahaan.
Selain Panggung Apung, hari pertama KKPDT juga diisi dengan festival kuliner bersama Chef Bara Pattirajawane yang melakukan demo masak makanan berbumbu khas kawasan Toba, di antaranya seafood arsik dan quesadilla with fajitas andaliman powder (roti khas meksiko dengan daging panggang berbumbu andaliman).
Karnaval Kemerdekaan dan Panggung Rakyat
Hari kedua KKPDT, Minggu (21/8), yang menjadi puncak perayaan, ditandai dengan karnaval dengan lintasan sepanjang 3,5 kilometer dari Soposurung menuju ke Simpang Sibulele. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut berpartisipasi dalam karnaval tersebut.
Presiden mengenakan ulos Radigup Sirara,sementara Ibu Negara, mengenakan ulos motif Tum-tuman tiba di lokasi pembukaan karnaval, di Soposurung, sekitar pukul 15.00 WIB. Kehadiran Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut hangat ribuan warga kawasan Danau Toba yang telah memadati rute karnaval sejak siang hari. Masyarakat hadir dengan mengenakan pakaian adat, ulos, dan ikat kepala sortali guna menyemarakkan suasana karnaval.
“(Saya) kesini untuk lihat karnaval, lihat Bapak Presiden karena baru pertama kali lihat Pak Presiden ikut karnaval. Ini karnaval yg pertama kali juga diselenggarakan di Toba Samosir,” ujar Maris Manurung (21/8), yang datang dari Porsea untuk melihat karnaval.
Masyarakat kawasan Danau Toba, ujar Maris, merasa senang dan puas dengan acara karnaval ini, begitu juga anak sekolah. “Mudah-mudahan Pak Jokowi melihat kondisi Toba Samosir biar daerah ini menjadi berkembang dan butuh perhatian,” ucapnya berharap.
Jalannya Karnaval
Setiba di lokasi pembukaan karnaval, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan melewati Jembatan Soposurung menuju ke panggung acara. Monsak dan Tor-Tor Somba dengan iringan Gondang menyambut Presiden dan rombongan.
“Horas… horas… horas…,” seru tujuh putri danau dan tujuh ulubalang diiringi pukulan gondang dalam tari Tor-Tor Somba menyambut kedatangan Presiden.
Di seberang jembatan, Presiden disambut Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Bupati Toba Samosir serta Tetua Adat dengan penaburan beras Si Pir Nir Tondi. Setelah Presiden duduk, ditampilkan tari 5 serangkai yang menunjukkan 5 suku batak dan tari 9 cawan. Prosesi ini dimaksudkan agar rombongan dijauhi mara bahaya.
Selanjutnya, iring-iringan wanita dari 7 kabupaten di kawasan Danau Toba berpakaian adat pembawa tandok berisi beras yang menyimbolkan budaya partisipasi masyarakat Batak melintas di hadapan Presiden.
Sebelum melepas karnaval, Presiden berpesan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, serta pemda yang hadir agar pentas kebudayaan semacam ini terus dilanjutkan.
“Di sini kelihatan sekali perbedaan-perbedaan budaya kita. Ada batak Mandailing, ada Karo, ada Toba, ada Simalungun, ada dari Pakpak, tapi itulah sebetulnya, perbedaan-perbedaan itulah yang mempersatukan kita,” kata Presiden.
Kalau keragaman budaya ini terus dipelihara, lanjut Presiden, akan terlihat karakter bangsa, karakter setiap daerah, identitas setiap suku, identitas dan jati diri setiap daerah yang ada. “Itu lah yang akan terus mempersatukan bangsa kita Indonesia,” kata Presiden.
Usai menyampaikan pesannya, Presiden melepas rangkaian karnaval dengan memukul Gondang Tolu sebanyak 7 kali. Presiden dan Ibu Negara beserta sejumlah Menteri pun turut serta dalam karnaval dengan menaiki mobil hias berbentuk wadah puyer obat yang sudah langka menuju panggung utama di Simpang Sibulele, Kota Balige, yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari titik awal.
Selain mobil hias, peserta karnaval lainnya antara lain marching band, kelompok pesilat, kelompok seruling, sigale-gale, gundala dan penabur beras, kelompok terompet, paskibra, pemusik melayu, dan polisi cilik.
Ikut ambil bagian, kontingen dari berbagai provinsi di Indonesia, di antaranya Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, dan Gorontalo.
Peserta dari Provinsi Jambi, Bangka Belitung, Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur juga ikut dalam karnaval ini.
Turut hadir dalam acara karnaval ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumah Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Secara keseluruhan acara ini diperkirakan diikuti oleh 2.194 peserta. (UN/GUN/DAN/DNS/ES)