Salat Zuhur di Parakan, Warga Antusias Sambut Kedatangan Presiden Jokowi
Dalam perjalanan menuju Kabupaten Temanggung untuk melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan menyempatkan melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Jami’ Al Hidayah Catgawen, Caturanom, Parakan, Wonosobo, Sabtu (17/6) siang.
Kedatangan Presiden Jokowi yang tidak diduga itu disambut antusiasme masyarakat.
Mereka berdiri berjajar di luar masjid untuk menyapa Presiden Jokowi, yang tiba dengan mengenakan kemeja putih, celana jins, lengkap dengan sepatu sneakers-nya.
Beberapa warga sempat bersalaman langsung dengan Presiden Jokowi saat turun dari mobil kepresidenan.
Usai melaksanakan salat zuhur, Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju Kali Galeh, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, guna meresmikan sebuah jembatan di sana.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesematan ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pangdam Diponegoro, dan Kapolda Jateng.
Bagi Sembako
Sebelumnya dalam perjalanan menuju Temanggung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri menghadiri pembagian sembako di Desa Kapencar, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo, Sabtu (17/6).
Sembako yang diberikan kepada masyarakat berisi bahan-baham kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, teh dan sebagainya.
“Saya sangat berbahagia sekali atas penerimaan yang sangat ramah dan sambutan yang ramah pada saya dan rombongan yang hadir di Desa Kapencar ini,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden mengingatkan bahwa negara Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, memiloki 714 suku yang berbeda-beda, serta 1.100 lebih bahasa lokal/ bahasa daerah.
“Tetapi kita tetap satu, kita harus satu, kita harus rukun dalam sebuah persaudaraan. Baik persaudaraan sesama umat muslim dalam ukhuwah Islamiyah kita. Maupun dalam persaudaaran antar umat sebagai saudara sebangsa dan setanah air, yaitu persaudaraan ukhuwah wathoniyah kita,” tambah Presiden Jokowi.
Presiden mengingatkan jangan ada yang saling menyinggung, saling menyalahkan, saling menjelekkan, saling menfitnah, saling mencela, dan saling mencemooh. Karena semua adalah saudara sebangsa dan setanah air.
“Kita harus sadar bahwa bangsa kita ini satu yaitu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan dasar negara kita Pancasila,” tegas Presiden. (RMI/FID/ES)