Sambut Kedatangan Vaksin AstraZeneca, Menlu: Buah Kerja Sama Multilateral

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Maret 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.374 Kali

Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers menyambut ketibaan vaksin AstraZeneca di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (08/03/2021) sore. (Foto: Biro Pers Setpres/Rusman)

Hari ini, Senin (08/03/2021), sebanyak 1,1 juta dosis vaksin jadi COVID-19 produksi AstraZeneca tiba di Tanah Air. Vaksin ini  diperoleh Indonesia melalui kerja sama multilateral COVAX Facility.

“Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari, pengiriman pertama vaksin multilateral telah mulai dilakukan. Dan pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama Vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 (dosis) vaksin jadi,” ujar Menlu dalam keterangan pers, Senin (08/03/2021) sore, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Jumlah 1,1 juta dosis ini adalah bagian awal dari batch pertama yang diperoleh Indonesia melalui skema multilateral ini.

“Dalam batch pertama Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi. Pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan insyaallah menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjutnya,” ujar Retno.

Retno mengungkapkan, kedatangan vaksin ini tidak terlepas dari kerja sama antara kementerian dan lembaga terkait di Indonesia, serta dengan berbagai pihak internasional, yaitu negara donor, Aliansi Vaksin GAVI, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan lain-lain.

“Untuk itu, kami sampaikan apresiasi tinggi atas semua kerja sama yang diberikan,” ucapnya.

Lebih lanjut Menlu mengungkapkan, upaya pemerintah dalam pengadaan vaksin COVID-19 melalui jalur multilateral ini telah dilakukan sejak tahun lalu.

“16 Oktober 2021 di Jenewa, bersama dengan Menteri BUMN saya menyampaikan Surat Expression of Interest (EoI) Pemerintah Indonesia kepada GAVI COVAX Facility. Surat tersebut ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sejak saat itu, proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus bergulir,” ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Menlu juga menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat dan memperkokoh diplomasi vaksin dalam rangka membangun ketahanan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.

“Diplomasi vaksin akan terus diperkuat. Diplomasi juga akan terus diperkokoh untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Kesetaraan Akses Vaksin untuk Semua Negara
Dalam keterangan persnya, Menlu Retno Marsudi juga kembali menegaskan bahwa Indonesia terus mendukung kesetaraan akses vaksin COVID-19 bagi semua negara.

“Selain berupaya untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri, dukungan Indonesia mengenai prinsip equal access to vaccine for all atau kesetaraan akses vaksin bagi semua negara juga terus dijalankan. Prinsip ini harus terus disuarakan,” tegasnya.

Retno menambahkan, prinsip tersebut akan disuarakan Indonesia antara lain melalui posisi Menlu RI sebagai salah satu ketua bersama (co-chairs) dari program kerja sama vaksin multilateral  COVAX  Advance  Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC EG). Menlu RI memimpin kerja sama ini dengan dua orang ketua lainnya, yaitu Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse mewakili negara AMC dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould mewakili negara donor.

COVAX-AMC EG merupakan forum antara 92 negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC. COVAX Facility memiliki target pengadaan vaksin bagi 20 persen dari populasi  setiap negara AMC dan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.

Turut hadir di Bandara Soekarno Hatta, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan, Kepala Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini, serta Plt. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan. (DND/UN)

Berita Terbaru