Sambutan Presiden Joko Widodo dalam acara Financial Closing Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Tahun 2017, 17 Februari 2017 di Istana Negara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.150 Kali
Logo-Pidato2Assalamulaaikum warahamatullahi wabarakatuh,
 
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya.
 
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, para Menteri Kabinet Kerja, Bapak/ Ibu hadirin yang berbahagia.
  
Sejak awal pemerintah memandang pembangunan infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi, meningkatkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan infrastruktur juga membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UKM-UKM di daerah. Oleh sebab itu, saya menghargai dijalankannya terobosan-terobosan, seperti mekanisme Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah atau PINA yang melengkapi skema pembiayaan infrastruktur kita selain skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau PPP.

 
Termasuk saya menyambut baik financial closing Waskita Tol Road sebagai proyek PINA pertama ini. Saya berharap ini menjadi awal yang baik, yaitu dipercepatnya pembiayaan investasi di tol, Waskita Tol Road senilai Rp 70 triliun. Jadi memang dalam 5 tahun ini kita ingin konsentrasi, ingin fokus kepada pembangunan infrastruktur.
 
Kenapa kita lakukan ini? Karena memang pembangunan infrastruktur kita kalah jauh dengan negara-negara lain. Sehingga daya saing kita, competitiveness juga kalah. Saya sampaikan berkali-kali, fokus kita ada di infrastruktur. Karena saya juga meyakini, infrastruktur ini juga akan menumbuhkan investasi dan juga pemerataan kepada warga kita. Karena setiap pembangunan itu pasti ada rekrutmen tenaga kerja. Karena setiap pembangunan infrastruktur itu pasti juga akan menumbuhkan pendukung-pendukung dalam rangka infrastruktur itu jadi.
 
Karena dengan infrastruktur itu juga nantinya kalau sudah jadi, saya berikan contoh satu saja, misalnya tol laut, tol laut. Yang dulunya sebuah pelabuhan tidak didatangi oleh kapal secara rutin sekarang didatangi secara rutin jamnya, harinya, minggunya atau berapa, ada terus.
 
Sehingga apa? Saya ini mendengar langsung dari rakyat, mereka bisa berjualan kelapa atau kopranya. Kenapa? Karena ada ada pedagang datang membeli kopra di kampung-kampung. Pedagang itu bisa membawa barang-barang itu karena ada kapal yang jelas, kapan kapal itu tiba, kapan kapal itu berangkat.
 
Jadi kita Jangan berpikir bahwa toll road, jalan tol ini juga hanya berkaitan dengan yang besar-besar, tidak, dengan BUMN juga tidak. Karena begitu jadi nanti jalan tol itu, itu akan mempercepat mobilitas seorang maupun mobilitas barang yang akhirnya akan juga menurunkan harga-harga di daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol itu.
 
Tetapi dalam perkembangannya, memang kalau kita tergantung hanya kepada APBN, enggak mungkin pembangunan akan bisa cepat. Karena keterbatasan APBN kita. Oleh sebab itu, scheme-scheme khusus, PPP (Public Private Partnership), reksadana terbatas itu terus dilakukan. Taspen yang dulu tidak pernah ikut-ikutan di dalam pembangunan infratsruktur, sekarang mulai ikut. Sehingga bisa mendukung PT SMI kita bersama-sama untuk memperkuat equity yang ada. Saya kira kalau cara-cara seperti ini kita lakukan, akan banyak sekali infrastruktur  yang dulunya hanya tergantung kepada APBN, sekarang tidak. Bisa investasi murni, bisa PPP atau KPBU, dan bisa dengan scheme-scheme yang lain.
 
Tadi pagi juga sudah saya sampaikan kepada Menteri Bappenas, kalau yang sudah dikerjakan oleh BUMN ini jadi, selesai dari greenfield menjadi brownfield ,bisa juga langsung dilepas lagi dengan sekuritisasi. Sehingga dapat duit lagi. Dipakai apa? Bangun lagi di tempat yang lain. Jangan kalau sudah jadi, dinikmati, dapat mingguan, bulanan, bukan itu tugasnya. Tugasnya itu membangun infrastruktur sebanyak-banyaknya di seluruh tanah air. Dan saya lihat sekarang ini sudah dikerjakan oleh Waskita Karya, lewat anak perusahaan dan BUMN-BUMN yang lain.
 
Tapi juga saya titip. Pembangunan infrastruktur itu, terutama yang di daerah libatkan kontraktor-kontraktor kecil, libatkan kontraktor-kontraktor yang ada di daerah, libatkan UKM-UKM yang ada di daerah agar mereka mendapatkan kue-kue ekonomi. Sehingga kembali lagi saya sampaikan, pemerataan itu harus terjadi.
 
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Model pembiayaan infrastruktur yang bersumber dari  non anggaran pemerintah, sekali lagi harus kita giatkan. Negara-negara lain, seperti Kanada, Malaysia yang dekat dengan kita sudah lebih dulu menggunakan dan mengalokasikan dana-dana pensiun dan dana-dana pengelolaan jangka panjang untuk masuk ke dalam bidang infrastruktur. Kita tidak boleh tertinggal. Di era  persaingan, di era kompetisi global ini yang perubahannya sangat radikal, kita harus berani mendobrak pakem, melakukan terobosan. Kalau tidak ya ditinggal kita.
 
 
Saya juga berharap model pembiayaan seperti ini ke depannya diperluas implementasinya. Tidak hanya untuk jalan tol, tapi ke berbagai sektor yang lainnya, baik pelabuhan, baik bandara, baik energi, untuk pembangkit listrik, untuk kilang minyak dan yang  lain-lainnya. Dan saya lihat, sekarang kaya di Umbulan, sekarang sudah enggak tahu sudah berapa tahun berhenti, sekarang sudah bisa jalan dengan model PPP. Saya kira hal-hal seperti ini yang harus dicarikan jalan-jalan terobosan di luar pakem-pakem yang rutinitas sering kita jalani, sering kita nikmati. Sekali lagi, kita harus keluar dari zona nyaman itu.
 
Selanjutnya, dalam rangka terus mendorong peran badan usaha dalam percepatan pembangunan infrastruktur, Bappenas telah menetapkan daftar rencana proyek KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha) dan PPP Book tahun 2017. Tadi sudah di berikan bukunya kepada para menteri. Dan hal ini juga didukung dengan pembentukan kantor bersama KPBU untuk mempercepat proses koordinasi proyek-proyek KPBU.
 
Ini singkatan kok ya KPBU. Kadang-kadang sulit ini. Apa ini kepanjangannya? Kerja sama pemerintah badan usaha. singkatan itu yang paling panjang 3 gitu lah. PPP itu mudah, PPP, ini KPBU kadang saya kebalik-balik, kadang KPBU kadang KBPU. Carikan yang pendek-pendek. Kita ini senangnya singkatan panjang-panjang, RPJMP, RPJMN, saya ditanyakan apa sih singkatannya. Kadang-kadang ingat kadang-kadang luput. Rencana pembangunan jangka menengah, haduh.
 
Terakhir, saya sampaikan agar setiap kementerian dan lembaga terkait supaya terus bersinergi dalam memanfaatkan skema-skema pendanaan. Scheme-scheme PINA dan KPBU ini akan saya ikuti terus, akan saya pantau terus, akan saya evaluasi terus. Apa hambatannya, apa tidak baiknya, sehingga akan terus kita perbaiki.
 
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada pagi hari ini. Selamat bekerja, terima kasih.
 
Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Transkrip Pidato Terbaru