Sambutan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan World Peace Forum (WPF) ke- 6, 1 November 2016, di Istana Negara, Jakarta
Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh,
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita semua.
Yang Mulia, yang saya hormati Bapak/Ibu/Saudara-saudara sekalian.
Dengan penuh rasa hormat, saya menyambut Yang Mulia Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya di Jakarta, di Indonesia. Bangsa/Negara yang terdiri dari ratusan suku bangsa, bermacam agama. Negara yang kaya keanekaragaman. Namun justru dalam keragaman tersebut Indonesia berhasil menemukan kemampuan untuk bersatu sebagai sebuah bangsa dengan berlandaskan dua hal.
Yang pertama, Indonesia memiliki Pancasila. Ideologi bangsa, cara berpikir, dan bertindak, panduan hidup bangsa kami dalam melangkah maju. Yang kedua dan sama pentingnya dengan Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika, sebuah pepatah lama di Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Dan inilah yang selalu menjadi pegangan kami.
Memang ada kelompok-kelompok yang ingin menggoyang persatuan Indonesia. Dengan aksi teror, seperti peristiwa bom Bali tahun 2002 dan juga bom di Thamrin Jakarta di awal 2016. Namun dengan semangat kesatuan dan semangat gotong royong yang kami miliki, Indonesia berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut dan mereka gagal melumpuhkan kita.
Hadirin sekalian yang terhormat,
Aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia merupakan hasil dari ekstrimisme kekerasan yang juga menjadi penyebab aksi-aksi teror serupa yang terjadi di negara-negara yang lain. Berdasarkan pengalaman kita bersama, kita tahu bahwa ekstrimisme kekerasan disebabkan oleh banyak hal. Tetapi, penyebab yang paling utama adalah ketidakadilan yang bersifat global. Karena itu, untuk mengatasi isu global ini, untuk mengatasi ekstrimisme kekerasan, diperlukan aksi kolektif kita bersama untuk melawannya.
Saya sangat percaya bahwa World Peace Forum yang ke-6 ini, akan dapat menghadirkan dialog yang produktif dan memperkuat usaha kita bersama dalam menghadirkan kedamaian di negara kita masing-masing dan tentunya perdamaian dunia. Di sini ada pemuka agama, ada pembuat kebijakan, ada pakar, ada politikus, ada aktivis dari berbagai belahan dunia. Anda semua adalah pembela perdamaian, Anda semua adalah cahaya-cahaya moral kami, dan kami semua berutang kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya karena telah tanpa pamrih mempromosikan dan memperjuangkan perdamaian di dunia.
Saya berharap kegigihan World Peace Forum ini dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi kekerasan, untuk bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi teror, untuk memiliki keberanian dan secara lantang mengatakan kami ingin perdamaian bukan kekerasan.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan World Peace Forum ke-6 secara resmi dibuka.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.