Sambutan Presiden Joko Widodo dalam Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia Tahun 2014, Kampus UGM, Yogyakarta, 9 Desember 2014

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Desember 2014
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 19.989 Kali

Bismillahirrahman nirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Kerja, pimpinan Lembaga Negara, Lembaga Tinggi Negara
Yang saya hormati, Ketua dan Pimpinan KPK;
Yang saya hormati, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Rektor UGM, hadirin undangan yang berbahagia.

Pada hari yang berbahagia ini, tadi sudah disampaikan banyak oleh Ketua KPK, Bapak Abraham Samad,  mengenai korupsi. Pengalaman yang saya punyai baik sebagai Walikota delapan tahun, sebagai Gubernur dua tahun, saya melihat bahwa membangun sistemlah yang akan sangat mengurangi dan bisa menghilangkan korupsi. A

rtinya, sistem yang baik yang kita bangun tentu akan sangat mengurangi. Tentu saja, kalau sistem sudah dibangun, birokrasi kita harus mengikuti sistem yang ada. Sistem seperti one stop service, cash management system, pajak online, e-budgeting, e-purchasing, sistem-sistem seperti itulah yang banyak menguragi tindakan-tindakan penyimpangan, penyelewangan, tindakan korupsi.

Saya berikan contoh, kantor one stop service. Ijin yang seharusnya bisa dikerjakan sehari, dua hari, bisa sampai enam bulan, delapan bulan. Ijin yang bisa diberikan satu bulan, diberikan ada yang sampai enam tahun, empat tahun. Saya selalu menyampaikan kepada birokrasi saya, ijin itu apa sih?

Saya pernah mengikuti jalannya orang meminta ijin, saya berikan contoh SIUPP. SIUPP itu hanya satu lembar, isinya apa? Nama perusahaan, alamat, nama pemilik, yang dikerjakan apa (garmen, tekstil), modalnya berapa, tulisannya hanya enam. Saya suruh ketik saat itu, coba diketik saya tunggu. Saya menanti, tidak ada dua menit, nggak ada dua menit. Anak-anak muda kan sekarang kalau ngetik cepat banget, laptop.

Saya tanya kenapa SIUPP ini, tadi saya tanya pada pemohon sudah tiga minggu belum selesai? Kalau di kita cepet, dua menit rampung. Terus yang lama dimana? Yang lama di atas, di lantai tiga yang tanda tangan. Saya pergi ke lantai tiga, saya mau cari yang tanda tangan siapa? Hari itu pas saya datang itu untungnya yang bersangkutan tidak ada. Kalau ada, nggak tau akan saya apakan. Jengkel betul saya! Seharusnya dua menit diketik, antar ke atas paling cuma satu menit, tanda tangan kan juga satu menit, berarti empat rampung. Kok sampai berminggu-minggu? Ada apa di sini? Ada apa-apanya pasti, ada pungutan mau cepat atau mau lambat atau mau sedang-sedang saja. Itu yang terjadi, seperti ini.

Oleh sebab itu, dua minggu yang lalu saya sampaikan pada seluruh Gubernur supaya disampaikan kepada Bupati dan Walikota, semua kota, kabupaten, provinsi harus punya one stop service office supaya perijinan bagi masyarakat itu bisa diselesaikan secepat-cepatnya. Itu bukan persoalan yang sulit, pekerjaan yang mudah. Semua orang bisa melakukan itu, ini masalah ijin.

Yang kedua, masalah yang berkaitan dengan anggaran. Kalau anggaran itu ada e-budgetting nya, mudah sekali mengontrolnya. Kalau sudah dilaksanakan, ada cash management system kayak bank. Mudah sekali. Waktu jadi Gubernur, pakai tab saya bisa melihat masuk berapa, keluar berapa di setiap kantor di setiap dinas gampang sekali mengontrolnya. Kenapa itu tidak dilakukan semua kabupaten, kota, provinsi.

Oleh sebab itu, ini juga akan kita  lakukan sehingga nanti saya sebagai Presiden juga  bisa ngecek, uang masuk berapa di setiap kabupaten, pajak masuk, retribusi masuk berapa di setiap kabupaten akan kelihatan gampang dicek, gampang dikontrol dan dikoneksikan nanti ke BPK atau BPKP, ngeceknya mudah sekali. ini preventif, memang yang betul itu preventif. Kalau memang sudah sulit masuknya ke penegakan hukum, KPK, Kejaksaan, Kepolisian.

Yang kedua, membangun sistem yang kedua, mengubah pola pikir. Ini memang pekerjaan paling sulit, mengubah pola pikir, mengubah mindset. Ya tadi, misalnya ijin. Kenapa sih masalah ijin orang tidak diberikan kalau syaratnya komplit. Kalau perbankan semuanya bisa cepat kenapa kita di pemerintahan tidak bisa mengikuti mereka? Bisa, ini kan hanya masalah sekarang di pola pikir, masalah niat, masalah kemauan. Tapi merubah sebuah mindset, pola pikir, kemauan, tidak segampang yang kita pikirkan. Oleh sebab itu tadi dibangun sistem.

Yang ketiga, kalau sudah ketemu membangun trust, membangun kepercayaan. Kalau antar kita sudah saling percaya, rakyat, masyarakat percaya pada pemerintah, bekerja itu sangat enak sekali. Semuanya akan menjadi dienakkan. Itulah sekarang yang kita kerjakan, masyarakat percaya pada pemerintah dan pemerintah juga memberikan yang paling baik bagi masyarakat. Membangun trust ini memang perlu waktu, tidak bisa sehari dua hari bisa dikerjakan. Kalau itu bisa dikerjakan, apa tadi yang disampaikan oleh Ketua KPK, Bapak Abraham Samad, saya kira ekonomi negara ini, kemakmuran negara ini, kesejahteraan negara ini akan betul-betul bisa kita raih, bisa kita capai.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada Hari Antikorupsi sedunia ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(Humas Setkab)

Transkrip Pidato Terbaru