Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Acara Penghargaan Wira Usaha Muda Mandiri, di Jakarta Convention Center, 12 Maret 2015

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Maret 2015
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 15.219 Kali

admin-ajax.php_Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Selamat Pagi. Salam Sejahtera untuk kita semua

Om swastiastu

Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja, Ketua OJK, Direktur Utama Bank Mandiri, Wakil Gubernur DKI, Wakapolri, seluruh tamu undangan serta seluruh mahasiswa pada pagi hari ini hadir.

Saya sangat senang sekali tadi melihat enterpreneur muda yang telah terpilih, dan saya optimis negara ini ekonominya akan besar kalau enterpreneur-enterpreneur seperti yang tadi berdiri di atas panggung ini diberikan peluang yang seluas-luasnya untuk mengembangkan usahanya.

Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian, negara kita ini negara besar, pasar yang sangat besar, peluangnya juga sangat besar. Orang luar melihat kita ini sebagai sebuah pasar yang harus diserang dan diduduki, tapi kita yang berada di ruangan ini, jangan mau pasar kita diduduki oleh enterpreneur- enterpreneur negara yang lain. Oleh sebab itu kuasailah terlebih dahulu.

Saya sangat senang sekali bahwa yang muda-muda ini sudah sangat pandai membaca peluang, ada peluang harus langsung bisa masuk. Kemudian juga inovasinya juga, tidak seperti zaman saya. Usaha-usaha yang ada juga itu-itu saja. Saya melihat sekarang ini anak-anak muda sudah mengembangkan usaha game, saya lihat ada animasi, ada membuka online store, portal, tadi saya melihat diluar juga pembangkit listrik tenaga ombak. Ini kan hal-hal yang diluar pikiran kita orang-orang jadul seperti saya.

Tetapi saya titip kalau masuk serba usaha itu memang nggak usah, jangan banyak mikir.  Jadi yang mahasiswa, yang belum yang masuk, yang ingin masuk ke dunia usaha, sudah masuklah dulu. Bapak nanti kalau jatuh gimana, ya nanti kalau jatuh, bangkit lagi. Nggak usah berpikir takut-takut, jangan ada rasa takut untuk masuk ke serba usaha, tetapi kalau sudah masuk tolong segera berhitung, resiko-resiko yang akan dihadapi, dan itu harus dikendalikan. Itulah yang namanya usaha, jangan hanya nabrak-nabrak, nanti betul-betul jatuh dan untuk bangkit lagi.

Kemudian harus berani keluar dari zona yang nyaman, ya ini biasanya yang sudah terlalu lama nyaman, biasanya takut mengambil resiko.  Waktu saya bertemu dengan pemilik facebook, Mark Zuckerberg, saya kaget sekali ternyata umurnya masih muda sekali, dan asetnya sudah puluhan triliun.

Memang usaha-usaha seperti itulah ke depan yang sangat menjanjikan, di kita sebetulnya banyak, ada Toko Bagus, ada Kaskus. Kalau diluar kita lihat ada Ide, ada Alibaba, yang coba dibuka untungnya 40 triliun, 80 triliun, setiap tahunnya.

Ini besar sekali, dan usaha-usaha kedepan memang hal-hal yang seperti saya sebutkan yang tadilah yang memang terbuka untuk anak-anak muda. Anak saya, saya suruh pegang pabrik mebel juga nggak mau, karena mempunyai keinginan yang lain. Yang saya juga melihat senengnya dianimasi, game.

Dan memang ekonomi kreatif itu ke depan sangat menjanjikan sekali. Siang hari ini saya tadi mendengar tadi dari Pak Direktur Bank Mandiri, ada nama-nama yang sangat menarik perhatian saya. Yang pertama Hendi Triono, bisnisnya kebab, namanya Baba Rafi, umurnya saya dengar umurnya baru 28 tahu, omzetnya saya hanya dengar-dengar kalau nanti kalau salah tolong diralat, omzetnya sudah lebih dari 100 miliar, 28 tahun.

Yang kedua tadi disebutkan Elang Gumilang, bisnisnya property, umurnya saya nggak tahu dengar-dengar katanya 25-26 tahun tapi nanti mau saya tanya sendiri umrunya berapa? Omzetnya sudah triliun, umurnya baru 25-26, tapi omzetnya triliun.

Yang ketiga, tadi disebut juga Pak Juri,  Mita tadi ketemu di depan, ini pembangkit listrik tenaga ombak, juga omzetnya miliar.

Biar memberikan monivasi pada seluruh mahasiswa yang hadir kepada calon-calon wirausahawan yang hadir, bahwa yang muda-muda ini bisa melebihi yang jadul-jadul kaya saya. Kalah saya dengan Elang, jauh dengan Elang. Dengan Hendi kalah saya dengan Hendi, kekayaan juga jauh dengan Hendi.

Hendi umur 31 tahun itu sangat muda sekali, dan omzet yang miliaran sangat muda sekali, ke depan masih terbuka sekali, dan usahanya yang saya senang tidak hanya di Indonesia, sudah buka di Malaysia, sudah buka di India, buka lagi di 8 negara sekarang, sudah masuk di 8 negara. Sekali lagi umur 31 tahun, saya nggak tahu nanti umur-umur 50 sudah menjadi konglomerat tingkat mana, tapi saya nggak ngerti tapi saya pastikan jadi orang besar. Sudah 1000 outlet waktu masih jadi mahasiswa.

Ini yang mahasiswa-mahasiswa mulai sekarang, jangan nunggu-nunggu lulus nggak usah, sambil kuliah sambil kerja, telat nanti waktunya kalau nunggu lulus. Sudah 12 tahun, cepat sekali, kenapa bisa cepat, bisa melihat peluang, pandai melihat peluang, dan cepat memanfaatkan peluang, begitu buka satu untung, dapat seribu, langsung seribu buka. Jelas untung kalkulasinya untung, langsung buka. Kalau telat orang lain bisa masuk menjadi komputeter kita.

Ini saya kira wirausahaan enterpreneur-einterpreneur yang perlu dicontoh. Nggak usah cari contoh pemilik facebook, atau pemilik Alibaba, atau pemilik twitter, sudah ada disini.

Elang berusia 29 tahun, belum 30 tahun tapi omzetnya sudah triliun. Ya artinya sudah memegang proyek yang bukan hanya jutaan atau miliar tetapi sudah triliun. Bisnis property. Memang property peluang ke depan sangat bagus, terutama di kota-kota besar dan saya senang dengan Elang ini yang menjual rumah-rumah murah, artinya yang masuk betul-betul untuk kerakyatan.

Yang ketiga Mita 29 tahun, tapi sangat mudah sekali, sudah menciptakan pembangkit listrik tenaga arus laut. Ini Mita ini pandai memanfaatkan peluang, kenapa dia cepat karena itu pandai memanfaatkan peluang, baru dapat peluang seperti ini langsung minta proyek.

Saya mau salaman sama yang sukses-sukses seperti ini. Saya kira saya nggak perlu berbicara banyak contoh-contohnya sudah ada, saya kira seluruh mahasiswa yang hadir kalau ingin bertanya, tanyalah yang menjalankan, tanyalah menurut saya sudah sukses seperti itu. Jangan berhenti, nanti kalau sukses dia berhenti berinovasi, berhenti bergerak juga bahaya, tanyalah yang bertiga tadi, dan tadi yang berdiri disini. Sudah jangan tanya yang jauh-jauh, karena ini masih seumuran mahasiswa-mahasiswa yang hadir.

Dan yang terkahir, saya minta ke juri, ke panitia, tadi yang tadi berdiri disini saya tolong pilihkan 5 orang saja nanti akan saya berikan tambahan capital untuk mereka tapi hanya 5, jangan semua. Dan saya akan berikan capital Rp 100 juta per orang. Dipilihkan yang unik, yang menyentuh kepada masyarakat, itu saja.

Terima kasih,

Wasalamu’alaikum, Wr.Wb.

(Humas Setkab)

 

 

 

 

 

Transkrip Pidato Terbaru