Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Pembukaan Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE), di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, 27 April 2016

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 April 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 17.802 Kali

Logo-Pidato2Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum wr.wb.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya. Bapak/Ibu, Saudara-saudara yang saya hormati.

Setelah mendengarkan tadi Pak Daniel Tumiwa, Pak Menteri Kominfo, semakin pusing saya. Memang dalam era digital ini perubahannya sangat cepat sekali. Sangat cepat sekali, setiap detik berubah, setiap menit berubah, setiap hari berubah, dan sangat betul-betul sangat cepat sekali.

Dan saya betul-betul kaget waktu masuk ke Silicon Valley. Begitu masuk saya merasakan kita tertinggal sangat jauh sekali. Dan saat itu juga saya memutuskan dalam pikiran saya, pulang ke Indonesia secepat-cepatnya kita harus bergerak. Nggak ada waktu lagi. Tidak ada waktu lagi. Kalau nggak kita betul-betul ditinggal.

Saat, terutama saya sangat terkesan sekali waktu masuk ke Plug and Play. Begitu masuk mereka menjelaskan, saya hanya berpikir bagaimana mengejar ini, bagaimana mempercepat ini supaya ketinggalan kita tidak terlalu jauh. Dan memperbesar jumlah, baik developers dan start up kita agar betul-betul bisa nantinya menyamai negara-negara yang lain yang sudah mereka memulai jauh-jauh tahun sebelum kita.

Kita di sana berbicara saat itu bagaimana menyiapkan talks-nya, menyiapkan hackathon-nya, menyiapkan workshop-nya, menyiapkan inkubator-nya, menyiapkan modal ventura. Dan dengan itu ekosistemnya akan terbentuk, akan jadi. Ekosistem itulah yang nanti akan mengemudikan kita semuanya dalam persaingan, dalam berkompetisi dengan negara-negara yang lain.

Memang saya tahu kita yang sudah berjalan, ada tadi sudah disampaikan banyak oleh Pak Daniel tadi. Ada Tokopedia, ada Bukalapak, ada apa lagi, ada Gojek, tadi disebut Pak Rudi juga beberapa, ada Blibli, ada apa lagi? Yang hotel-hotel itu apa? Traveloka.

Tetapi minggu kemarin saya dengar Alibaba sudah masuk. Dan ini menjadi peringatan bagi kita semuanya, bahwa dari luar sudah melihat potensi kita ini besar. Potensi digital ekonomi kita ini besar sekali. Oleh sebab itu, ini adalah sebuah peluang, ada opportunity di sini yang harus diisi segera. Nggak apa-apa gabungan dengan, mereka datang dan gabung-gabung menurut saya nggak apa-apa.

Tapi semua sektor ini harus segera diisi, sehingga start up ini betul-betul, saya titip Pak Menteri, dipikir betul, dipikir betul, anggarannya disiapkan betul.

Saya dengar di Thailand tahun depan menyiapkan, tahun ini ya 2016, menyiapkan Rp7 triliun untuk start up-nya, mungkin untuk riset-riset dan nyoba-nyoba aplikasi-aplikasi yang baru. Kita ini juga kalau negara lain sudah berangkat seperti itu, dan kita tidak berani melebihi mereka, saya pastikan, ditinggal. Saya pastikan ditinggal. Dunia persaingan, dunia kompetisi memang kejam, tetapi itu adalah tantangan yang harus kita hadapi. Dan kita harus berani menghadapi.

Waktu saya undang dulu, mungkin 10-an orang ke Istana, saya tanya apakah berani kita bersaing dengan yang dari luar. Semuanya menyatakan berani. Apakah menang saya tanyakan, Pak, kalau kita diberikan peluang dan kita diberikan support dari belakang, pasti kita menang.

Anak-anak muda kalau ditanya mesti harusnya seperti itu. Tapi hati-hati, tolong dikalkulasi. Anak-anak muda biasanya beraninya dulu, tapi kalkulasinya, hitung-hitungannya biasanya belakangan. Saya kan ngalami. Beraninya saya kedepankan, terpelanting masuk ke jurang, dan harus bangkit lagi.

Saya titip hati-hati. Sehingga kembali lagi ke start up-nya agar diperhatikan. Ada banyak saya kira tadi yang halodoc, kemudian petani TaniHub, limakilo, ada nurbaya inisiatif. Ini semuanya diini semua. Harus betul-betul diberikan dorongan betul agar mereka bisa cepat meloncat ke level yang berikutnya. Kalau sudah juga dihubungkan, dicarikan pemodal yang mereka bisa bekerjasama, bisa join, sehingga bisa melangkah kepada level yang lebih atas.

Saya hanya menbayangkan kalau seperti ini diterus-teruskan, nanti mall-mall banyak yang tutup karena sekarang belanja online, dianter ke rumah, ngapain kita ke mall lagi. Hati-hati pemilik mall. Iya benar, waktu saya berbicara di anu juga sama kok, waktu di Amerika, kemarin di UK juga sama. Mereka berbicaranya itu. Hati-hati dunia ini berubahnya sangat cepat sekali.

Dan saya titip, e-commerce ini bisa digunakan untuk membantu saudara-saudara kita, utamanya petani yang ingin menjual produknya, nelayan yang ingin menjual produknya, usaha mikro, usaha kecil yang ingin menjual produknya, kemudian produk-produk yang dari kampung, yang dari desa, dari pelosok-pelosok, ini bisa disambungkan dengan aplikasi-aplikasi yang saya kira ini akan ada ide-ide baru dari anak-anak muda, generasi muda kita untuk membantu mereka.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pagi hari ini, saya nyatakan E-commerce Summit & Expo dibuka.

Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

(Humas Setkab)

 

Transkrip Pidato Terbaru