Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Pencanangan Gerakan Ayo Kerja dan Peluncuran Logo dalam rangka 70 Tahun Kemerdekaan RI, di Tugu Nol Kilometer Kota Sabang, Aceh, 10 Maret 2015

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Maret 2015
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 18.421 Kali

admin-ajax.phpAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua, om swastiasu, hamobudaya.

Saudara-saudara sebangsa, setanah air, hadirin yang saya mulyakan. Hari ini, saya berdiri di titik nol kilometer indonesia. Titik ujung barat indonesia. Dari titik ini, saya ingin mengajak kita semua untuk membayangkan kembali indonesia. Indonesia bukan hanya masa lalu kita melainkan juga hari ini dan masa depan kita. Indonesia adalah harapan kita, tempat kita berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata. Tempat kita untuk menaruh cita-cita dan sekaligus tempat untuk mewujudkannya. 70 tahun indonesia merdeka adalah rahmat yang tak ternilai dari allah Yang kuasa.

Hari ini saya juga meyakini bahwa kemerdekaan adalah anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Pemurah agar kita semua bisa membayangkan indonesia masa depan, serta agar kita masih bisa memiliki harapan tentang Indonesia, tentang tumpah darah kita.

Kemerdekaan adalah kebebasan yang seluas-luasnya bagi kita semua untuk berani menggantungkan cita-cita setinggi langit untuk kejayaan Indonesia. Kemerdekaan adalah kesempatan bagi kita untuk membuat semua harapan itu bisa menjadi kenyataan. Semua harapan kita tentang Indonesia itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Sekali lagi dengan kerja. Hanya melalui kerja, sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya. Hanya melalui kerja, bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan sekaligus membangun raganya untuk kejayaan indonesia raya. Hanya melalui kerja, Republik Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama lamanya dan mampu mewujudkan semua cita-cita mulia yang terkamktub dalam pembukaan UUD 1945.

Kerja yang saya maksud bukanlah bukan semata mata kerja biasa. Kerja dilakukan dengan keinsafan akan kekuatan dari persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan gotong royong. Gotong royong dari seluruh anak bangsa tanpa kecuali. Gotong royong bukan hanya urusan rakyat, tapi para pemimpinlah yang pertama dan terutama harus mampu memberikan contoh bergotong royong dalam kerja. Karena kita yakin bahwa tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini dan arah nasional, regional dan global memerlukan upaya bersama yang menyiptakan seluruh rakyat Indonesia dan Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.

Gotong royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun kemerdekaan RI sehingga perayaan kemerdekaan itu benar-benar menjadi perayaan rakyat. Bangkit dalam kehidupannya sehari-hari.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Gerakan nasional 70 indonesia merdeka saya canangkan tepat di nol kilometer Indonesia di kota Sabang, dan rencananya akan berakhir di Merauke ujung timur Indonesia pada waktu berikutnya.
Ayo kerja bukanlah slogan semata, melainkan sebuah pergerakan. Pergerakan apa?. Pergerakan seperti halnya yang perbah dibayangkan oleh Bung Karno, bapak bangsa dan proklamator kemerdekaan. Bahwa pergerakan kita janganlah pergerakan yang keci-kecilan. Pergerakan kita haruslah pada hakikatnya suatu pergerakan yang ingin mengubah sama sekali sifat-sifat kita. Suatu pergerakan yang ingin menjebol kesakitan-kesakitan sampai ke sumber-sumbernya, sampai ke akar-akarnya.

Saya memiliki keyakinan yang sama dengan Bung Karno bahwa pergerakan yang ingin kita bangun adalah pergerakan menjebol mentalitas bangsa yang masih berada dalam ketidakadilan, ketidak merdekaan, ketertindasan serta membangun sebuah mentalitas baru sebagai bangsa yang merdeka seratus persen. Makna mendasar yang paling dasar dari kemerdekaan dan makna terdalam dari sebuah perubahan mental, dari sebuah revolusi mental.

Ayo kerja, sesungguhnya ada perwujudan praktis dari gerakan revolusi berfikir, revolusi pola pikir, revolusi karakter dan revolusi mental. Revolusi mental itu bukan hanya untuk rakyat, namun harus menjangkau dan mengikat para penyelenggara negara. Para penyelenggara negara memiliki tanggung jawab, memiliki moral maupun konstitusional untuk bekerja jujur, untuk bekerja tanpa pamrih, untuk bekerja melayani rakyat secara paripurna.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pekerjaan kita belum selesai, belum apa-apa, belum apa-apa, belum apa-apa. Sebagai bangsa yang besar, kita pasti akan menghadapi tantangan dan persoalan-persoalan yang besar pula. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi semua tantangan dengan kekuatan kita sendiri. Kini sudah saatnya kita mengusahakan tekad, mengusahakan semangat, mengusahakan pikiran, mengusahakan perhatian untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan-persoalan yang kita hadapi. Dan kini saatnya kita untuk bekerja, untuk bekerja, untuk bekerja.

Indonesia bukan hanya tempat untuk kita menaruh harapan, indonesia adalah medan perjuangan kita untuk mewujudkannya. Untuk itu, tugas kita bersama untuk bergerak membuat harapan bisa menjadi kenyataan. Ayo kita kerja.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om santi santi om.

 

(Humas Setkab)

 

Transkrip Pidato Terbaru