Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, 15 Desember 2015
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati para menteri kabinet kerja, yang saya hormati pimpinan Komisi Informasi Pusat (KIP), yang saya hormati para gubernur, pimpinan BUMN, para rektor, hadirin dan para undangan yang berbahagia.
Saat ini kita berada pada era baru dimana pola hubungan antara pemerintah dan rakyat dan masyarakat sudah berubah. Rakyat menginginkan transparansi , menginginkan keterbukaan informasi. Rakyat menginkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang interaktif , yang dialogis. Rakyat menginkan pemerintah yang responsif, yang cepat merespon keluhan-keluhan yang disampaikan oleh rakyat, oleh masyarakat. Untuk itu pemerintah di semua tingkat mulai dari pusat sampai dengan daerah, BUMN, perguruan tinggi, dan institusi-intitusi yang lainnya harus segera berubah. Berubah kearah pemerintah yang terbuka, yang open goverment.
Hanya dengan pemerintah yang terbuka kita akan mampu mendorong partisipasi rakyat, partisipasi masyrakat untuk terlibat dari proses pengambilan kebijakan publik sampai dengan membuka ruang yang lebar bagi pengawasan oleh publik oleh masyarakat. Hanya dengan mengadopsi prinsip pemerintah terbuka, pemerintah di semua tingkatan akan bisa membangun legitimasi, membangun kepercayaan publik.
Hadirin yang saya hormati,
Untuk mewujudkan pemerintah yang terbuka, bukan hanya membutuhkan perubahan karakter, perubahan mentalitas, perubahan pola pikir/ mindset di kalangan birokrasi pemerintah dan badan-badan publik. Namun juga membutuhkan reformasi sistem dan pola kerja terutama dengan menerapkan sistem pemerintahan elektronik atau e-goverment. Mulai dari e-budgeting, e-procurement, e-audit, e-catalogue, sampai cash flow management system dan banyak lagi yang lain-lainnya.
Dengan menggunakan teknologi informasi pemerintah menyediakan berbagai informasi aktual mengenai kebijakan-kebijakan yang akan dan sudah dibuat secara cepat. Dan sistem pemerintah elektronik rakyat akan bisa mengakses dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal bisa dilihat secara tranparan, termasuk soal anggaran publik. Dan hati-hati nanti pada tahun 2018, keterbukaan secara global juga akan dimulai. Jika bapak-ibu ada simpanan uang di Swis, di Singapura, atau di Hongkong misalnya nanti sudah tidak bisa ditutup-tutupi. Jadi yang simpanannya banyak di sana hati-hati.
Ini memang sudah tidak bisa dibendung. Keterbukaan antar negara sudah tidak bisa diblok, oleh sebab itu kita harus mulai dulu dari dalam. Harus dimulai, enggak ada yang bisa ditutupi. Bisa media main stream, media cetak tidak memuat tetapi isu bisa muncul setiap detik di media sosial yang setiap detik bisa berganti-ganti isu, berubah-ubah. Detik ini bisa trending topic-nya mama minta pulsa detik berikutnya sudah lagi papa minta yang lain. Itulah, harian yang kita hadapi sekarang ini, cepat sekali, sangat cepat sekali. Baik perubahan global, perubahan di nasional, perubahan-perubahan yang itu diakibatkan oleh sebuah keterbukaan informasi yang sangat cepat, sangat cepat.
Selain itu dengan kemajuan teknologi dan informasi membuat pola-pola interaksi antara pemerintah dan rakyat memang harus berubah. Jangan berharap bapak bisa menutupi sekarang ini kalau ada sesuatu-sesuatu yang tidak baik, nggak bisa. Sekarang orang membuat foto tidak pakai tustel lagi, bisa dengan HP (handphone ) yang setiap hari dibawa, semuanya bisa diambil. Bapak bertemu siapa dengan siapa setiap saat bisa diunggah. Ini keterbukaan yang tidak bisa kita cegah. Oleh sebab itu semuanya memang harus memulai.
Sistem pemerintah elektronik memungkinkan rakyat untuk terinteraksi dengan badan-badan publik dengan cara elektronik pula. Komunikasi dan konsultasi publik bisa dilakukan dengan sitematik melalui kanal-kanal media komunikasi virtual. Ada media main stream, ada media sosial, ada sekarang jurnalisme publik yang semua orang bisa menulis di Blog-nya masing-masing. Dengan opini-opini yang masing-masing individu berbeda-beda. Inilah era keterbukaan yang tidak bisa kita cegah dan kita hambat.
Demikian pula interaksi rakyat bisa dilakukan tanpa terhalang oleh jarak dan rentang waktu yang lebih cepat. Rakyat bisa menyampaikan input, bisa menyampaikan kritik, bisa menyampaikan keluhan-keluhan terhadap pelayanan publik secara langsung dengan menggunakan teknologi informasi, bisa call center sms, bisa e-mail, bisa lewat Twitter, bisa Facebook. Informasi-informasi seperti itu yang juga saya gunakan untuk membuat kebijakan-kebijakan. Demikian pula untuk respon dari badan publik juga bisa dilakukan dengan cepat dan dimonitor secara terbuka lewat e-goverment.
Saya mengapresiasi langkah-langkah inovasi dari beberapa kementerian, lembaga non kementerian dan pemerintah daerah yang telah melakukan inovasi termasuk dengan menggunakan sistem pemerintahan elektronik atau e-goverment untuk meningkatkan transparansi dan melakukan respon secara cepat terhadap penanganan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyrakat.
Kepada badan-badan publik yang belum , saya anjurkan untuk mulai menggunakan teknologi informasi sebagai media berinteraksi dengan rakyat, berinteraksi dengan masyarakat maupun misalnya BUMN berinteraksi dengan konsumen-konsumennya. Perbaiki terus prosesnya sehingga rakyat memang benar-benar bisa merasakan negara juga hadir untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mereka.
Akhirnya kepada para penerima penghargaanketerbukaan informasi saya ucapkan selamat, mari kita bersama-sama terus mendorong keterbukaan informasi publik dan penciptaan pemerintahan terbuka di Indonesia.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Humas Setkab)