Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peninjauan Program Keluarga Berencana Nasional, 10 Oktober 2016, di Piyungan, Bantul, Yogyakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Oktober 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 4.469 Kali

Logo-Pidato2Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para Menteri, Bapak Gubernur, Bapak Bupati, Kepala BKKBN, Bapak/Ibu semuanya yang hadir di sini selamat siang.
Saya tidak usah pakai yel-yel ya. Tidak usah pakai salam KB dan lain hal. Kan sudah disampaikan tadi oleh dr. Chandra.

Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga berencana. Sekarang ini persaingan antar negara itu sangat sengit sekali. Persaingan, kompetisi itu sangat sengit sekali. Oleh sebab itu, kedepan kalau ingin negara kita ini maju, kalau kita ingin negara ini menjadi negara yang maju, bangsa yang maju dimulai dari keluarga. Keluarga yang direncanakan. Apakah ingin anaknya satu silakan, apakah ingin anaknya dua silakan tetapi yang paling penting adalah direncanakan dengan baik.

Karena anak itu kalau sudah lahir pasti membutuhkan yang namanya biaya, biaya untuk pakaian, biaya untuk sepatu. Kalau nanti sekolah biaya untuk sekolah, biaya seragamnya, biaya beli tasnya, itu kalau hanya di SD. Kalau di SMP biaya naik lagi. Kalau di SMA biaya naik lagi. Kalau nanti masuk ke perguruan tinggi, ke universitas biayanya juga naik lagi.

Karena tidak mungkin dan tidak boleh anak-anak kita hanya berhenti di SD, enggak boleh. Anak-anak kita naik ke SMP, berhenti, juga tidak boleh. Harus terus bersekolah. Karena dengan bersekolah itulah, dengan memiliki pendidikan itulah kita nantinya bisa bersaing dengan negara-negara yang lain. Setuju mboten?

Jadi saya titip kalau yang masih dalam kandungan hamil hati-hati. Karena yang namanya gizi itu sangat penting sekali. Baik berupa protein untuk anak-anak kita, nanti kalau lahir juga sama, umur 1-5 tahun penting sekali. Di saat sekolah di SD juga sangat penting sekali untuk terus kita kawal dan kita awasi.

Sumber protein ini penting untuk anak-anak kita, baik yang ada di kandungan maupun yang sudah lahir. Baik makan tahu, itu sumber protein, makan tempe, makan ikan, makan daging, makan telur. Itu sumber-sumber protein, selain juga sayur-sayuran jangan dilupakan.

Kalau kita hanya melahirkan dan tidak merencanakan anak-anak kita nanti sekolahnya seperti apa, SD di mana, SMP di mana, SMK atau SMA di mana, kalau ingin ke perguruan tinggi seperti apa. Semua harus mulai direncanakan dan ditata sejak awal. Tidak mungkin dan tidak boleh anak ini kita mikir, “wah anak saya nanti hanya sampai ke SD sajalah, setelah itu kerja,” tidak boleh. Hati-hati, jangan sampai ada yang berpikiran seperti itu. Kalau ndak hanya sampai SMP berhenti setelah itu berhenti kemudian bekerja, juga tidak boleh. Tetapi untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi itu membutuhkan biaya sehingga mestinya sejak awal pendapatan itu disisihkan sedikit demi sedikit.

(Dialog Presiden dengan Warga)

Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Terakhir saya ingin minta kepada Kepala BKKBN dr. Chandra untuk terus mengawal program KB ini. Pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti. Dan perhatian khusus perlu diberikan kepada generasi muda atau keluarga-keluarga baru, supaya dari awal mereka tidak salah langkah dalam membangun sebuah keluarga. Tadi di depan sudah saya sampaikan.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

Terima kasih,
Saya tutup,
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru