Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) Tahun 2018, 19 April 2018, di Ruang Semeru JIExpo Kemayoran, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 April 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.384 Kali

Logo-Pidato2-8Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja,
Yang saya hormati seluruh Pejabat Eselon 1 Kementerian-kementerian terkait, para pelaku dunia otomotif,
Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.

Saya kira kita di sini semuanya sangat memahami bahwa saat ini kita hidup di era di mana perkembangan teknologi begitu sangat cepatnya, begitu sangat cepatnya. Dan tentunya kita semua di sini juga sudah memahami perkembangan yang luar biasa di sektor e-commerce dan ekonomi digital. Dan kita ingat dua minggu yang lalu bersama Menteri Perindustrian, saya juga  resmi meluncurkan program ‘Making Indonesia 4.0’, sebagai tanggapan pemerintah atas fenomena yang namanya revolusi Industri 4.0.

Saat itu saya memberikan beberapa contoh dari yang namanya revolusi 4.0. Saat ini ada sebuah robot yang menggunakan teknologi 3D printing untuk mencetak sebuah rumah tinggal. Robot  ini bisa mencetak sebuah rumah  dalam hanya dua puluh empat jam dan dengan biaya sepertiga dari ongkos konstruksi tradisional. Ini adalah sebuah lompatan yang kita semuanya harus tahu.Kemudian, ada juga robot pembersih karpet di airport di Singapura, di Changi Airport, yang mengendarai dirinya sendiri secara otonom. Ini kita juga nantinya harus mulai sadar bahwa kemungkinan tukang sapu bakal hilang karena tergantikan oleh robot-robot seperti ini.

Berarti apa? Berarti  bahwa revolusi Industri 4.0 sudah tiba di Asian, sudah ada di negara kita, ada di negara tetangga-tetangga kita.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Saya kira kita di sini juga memahami bahwa yang namanya revolusi Industri 4.0 juga akan mentransformasi industri mobil, industri otomotif. Tema yang dipilih dalam IIMS kali ini adalah dukungan dan komitmen kepada mobil listrik. Ini jelas menunjukkan bahwa penyelenggara acara ini paham betul bahwa revolusi Industri 4.0 sedang menuju ke sektor otomotif juga.

Apa konsekuensi dari revolusi Industri 4.0 di sektor otomotif, termasuk dampak dari transisi menjadi mobil listrik?

Yang pertama, jumlah komponen otomotif dalam sebuah mobil listrik ini jumlahnya hanya sepersepuluh. Informasi yang saya terima seperti ini, mobil listrik jumlah komponen otomotifnya hanya sepersepuluh dari mobil biasa yang saat ini kita pakai. Artinya apa? Kalau besok semua mobil di Indonesia sudah ganti jadi mobil listrik, ya industri otomotif akan menciut sembilan puluh persen.

Yang kedua, karena yang namanya mobil listrik itu merupakan sebuah mesin yang jauh lebih sederhana dan lebih simpel dari mobil biasa, maka mobil listrik jauh lebih jarang mogok dan jauh lebih jarang perlu diperbaiki atau dirawat. Berarti ke depan yang namanya bengkel kerjaanya juga akan jauh berkurang. Mungkin akan seperti itu.

Kemudian ada lagi dampak dari sektor e-commerce, yaitu yang namanya sharing economy. Di sektor angkutan mobil, tentunya di Indonesia kita sangat kenal dengan yang namanya Go-Car, GrabCar, ini layanan dari Go-Jek dan dari Grab. Pelanggan bisa mengakses angkutan mobil kapan saja, di mana saja dengan menggunakan aplikasi mobile di handphone, di HP. Dan saya mendapatkan informasi juga bahwa perusahaan mobil BMW sedang menjalankan eksperimen abonemen mobil BMW. Enggak usah beli mobil, tapi bayar abonemen bulanan dan dengan abonemen dan aplikasi mobile, bisa mengakses berbagai model mobil BMW kapan saja dan di mana saja.

Tren-tren seperti ini harus kita baca. Ada tren seperti ini harus kita baca. Akhirnya banyak yang menyampaikan, “ngapain masih beli mobil?” Hati-hati ini, kalau bisa mengakses transportasi mobil kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan aplikasi mobile. Dan kalau orang tidak lagi beli mobil, tapi hanya panggil mobil, nantinya hanya panggil mobil dari waktu ke waktu. Dan kalau mobilnya mobil listrik semuanya dan komponennya sedikit dan jarang sekali masuk bengkel, ya akhirnya industri otomotif akan menciut luar biasa.

Itu prediksi-prediksi dan itu yang saya enggak percaya. Jangan diam dulu, saya enggak percaya ini.  Kalau yang pesimis-pesimis seperti itu saya enggak percaya. Tadi saya lihat dari industri otomotif diam semuanya, padahal saya enggak percaya.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Saya percaya bahwa dengan revolusi Industri 4.0 pertumbuhan sektor otomotif akan melonjak, justru akan melonjak, bukan menciut. Dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di seputar sektor otomotif dan sektor transportasi mobil juga akan bertambah, bukan berkurang.

Bahwa jenis pekerjaannya akan berubah, ya. Bahwa pekerja harus bergeser, ya, ke jenis pekerjaan yang agak berbeda atau berbeda, ya. Tapi bahwa jumlah pekerja di sektor otomotif, di sektor transportasi mobil akan berkurang, menurut saya tidak.

Pertama, coba kita pikir kembali kalau business model beralih dari beli mobil ke panggil mobil. Berarti mobil yang sama akan dipakai oleh banyak orang dan akan terus-menerus. Dari situasi di mana orang punya mobil pribadi, yang hanya dipakai dua atau tiga jam perhari sisanya di parkir di garasi alias mobil itu nganggur, beralih kepada mobil publik. Jadi transportasi publik nanti bukan hanya MRT yang sekarang ini sedang kita siapkan, LRT yang kita siapkan, atau ada busway tapi nanti orang juga akan beralih ke yang namanya mobil publik, di mana setiap mobil bisa dipakai banyak orang dan dipakai terus-menerus.

Berarti masing-masing mobil akan dipakai terus-terusan. Bisa selama delapan belas jam atau dua puluh jam. Bahkan mungkin mobil itu akan bergerak terus selama dua puluh empat jam sehari, bukan hanya dua atau tiga jam per hari.

Yang pasti, mobil itu harus dirawat lebih intensif. Pertama, mobil itu harus dicuci sesering mungkin, harus dicuci sering-sering dalamnya. Interiornya juga harus sering dicuci, luar eksteriornya juga harus sering dicuci. Bapak-Ibu bisa bayangkan betapa susahnya merawat sebuah taksi yang dikendarai delapan belas jam setiap hari dengan banyak orang keluar masuk-keluar masuk.

Artinya apa? Mobil publik tadi juga harus sering dirawat secara intensif dan dicuci secara intensif. Dan kalau kita lihat, artinya cuci mobil terutama interiornya itu adalah sebuah jasa yang padat karya. Merawat mobil itu adalah jasa yang padat karya.

Dan kalau yang namanya mobil nantinya biasa dipakai dua puluh jam perhari bukan hanya cuma dua – tiga jam per hari, yang sudah pasti mobil itu enggak akan tahan lama. Jangka hidupnya akan jauh lebih pendek. Berarti apa? Life circle dari mobil akan lebih cepat. Kalau dulu mobil pribadi jarang dipakai bisa tahan sepuluh – dua belas tahun, mungkin nanti mobil publik sudah harus ganti dua, tiga, atau empat tahun. Artinya produksi mobil harus lebih banyak.

Kemudian definisi dari yang namanya mobil akan berkembang. Definisi yang namanya mobil akan melebar dan menjadi jauh lebih beragam macam. Ini adalah sebuah contoh mobil outonomous vehicle, mobil yang bisa mengendarai dirinya sendiri tapi untuk mengantar barang, bukan untuk  mengantar penumpang. Mobilnya kecil, efisien, khusus untuk mengantar barang. Kita bisa bayangkan permintaan untuk kendaraan seperti ini akan luar biasa nantinya kalau teknologi ini sudah matang.

Jadi Bapak-Ibu sekalian, bahwa akan ada gejolak teknologi di sektor otomotif, ya. Bahwa revolusi Industri 4.0 ini akan menjungkirbalikkan industri otomotif, ya. Tapi menurut saya, transisi ke generasi berikut dari teknologi otomotif ini juga akan membuka peluang, membuka opportunity yang luar biasa.

Yang kita perlukan adalah melek, tahu, benar-benar mengikuti, benar-benar mencermati secara cepat, benar-benar mendalami secara cepat, dan kita harus benar-benar mempersiapkan secara cepat. Kita harus cekatan, kita harus lincah, kita harus siap. Dan saya optimis bahwa dengan bakat yang kita punyai, yang dimiliki Indonesia di sektor otomotif dengan industri otomotif yang tangguh, saya yakin kita bisa menggarap peluang-peluang yang ada.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillaahirrahmaanirrahiim, Indonesia Internasional Motor Show 2018 dengan ini saya buka.

Terima kasih.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

 

Transkrip Pidato Terbaru