Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan Museum Keris Nusantara, di Museum Keris Nusantara, Solo, Jawa Tengah, 8 Agustus 2017
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Gubernur beserta Ibu, Pak Wali Kota Solo beserta Ibu, Wakil Wali Kota Solo beserta Ibu, Ibu Mooryati Soedibyo, Gusti Tedjowulan,
Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia,
Ketika dunia berubah dengan sangat cepatnya, dengan munculnya generasi milenial (generasi Y), anak-anak muda kita sekarang lebih senang pegang smartphone, lebih senang memegang gawai, lebih senang memegang gadget, dibandingkan memegang keris. Padahal keris adalah warisan budaya bangsa yang memiliki nilai-nilai filosofi yang sangat tinggi.
Dan tadi Pak Wali Kota Solo juga menyampaikan, bahwa keris Indonesia sudah dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Non Bendawi oleh UNESCO di tahun 2005. Artinya, walaupun kita berupaya mengejar kemajuan, tetapi kita tidak boleh tercerabut dari tradisi kita, tidak boleh meninggalkan nilai-nilai adiluhung kita, adiluhung bangsa. Untuk itu sudah seharusnya dan sudah sepantasnya kita terus menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa, termasuk keris.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Saya sangat berbahagia pada hari ini, walaupun menunggu cukup lama, sudah dimulai dibangun 4 tahun yang lalu, dan alhamdulillah Museum Keris yang kita nanti-nantikan akhirnya telah rampung dan sebentar lagi akan kita resmikan. Dengan kehadiran museum ini, saya berharap kita bersama-sama akan bisa melihat perjalanan sejarah keris, tombak, pedang, dan yang lain-lainnya, yang merupakan bagian dari warisan seni budaya bangsa Indonesia.
Saat saya ke Turki, saya dipameri oleh Presiden Turki Erdogan, keris-keris yang sangat cantik dari sini. Waktu saya ke Rusia, dipameri juga oleh Presiden Putin, keris-keris yang berasal dari Indonesia, yang disimpan dalam ruangan khusus yang beliau miliki.
Nilai-nilai filosofi-filosofi yang ada di keris itulah yang menyebabkan mereka kagum dan mengoleksi keris-keris kita. Saya sendiri memiliki banyak koleksi, tapi nanti yang saya berikan di museum ini salah satunya yang kemaren disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda, akan saya bawa nanti pas ke Solo. Termasuk keris-keris yang saya punya saya simpan di sini saja sudah, dihibahkan, dirawat, biar dirawat oleh museum. Saya tidak sanggup merawat sendiri.
Kita bukan hanya akan bisa menyaksikan keindahan hasil karya para empu keris di masa lalu, tetapi juga bisa meresapi filosofi dari setiap keris yang dihasilkan. Kita harus ingat bahwa museum dan sejarah adalah jendela kita dalam menatap masa lalu untuk melangkah optimis menyongsong masa depan.
Saya harap Museum Keris Nusantara ini bisa menjadi wujud penghargaan kita terhadap seni budaya, sekaligus sumber inspirasi nilai-nilai budaya Jawa, nilai-nilai budaya nusantara. Karena setiap suku pasti memiliki senjata tradisional, seperti suku Dayak yang memiliki Mandau, Aceh memiliki Rencong, Sunda dikenal dengan Kujang, Sulawesi Selatan memiliki Badik, dan semuanya menjadi kekayaan seni budaya nusantara yang harus terus kita jaga dan kita lestarikan.
Dan dalam kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh inisiator yang telah membantu, dan juga meminjamkan keris koleksinya kepada museum ini.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan Museum Keris Nusantara.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.