Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 H/2018 M Tingkat Nasional, 4 Juni 2018, di Istana Negara, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Juni 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 3.377 Kali

Logo-Pidato2Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirrabbilalamin, wassalatu was salamu ‘ala ashrifil anbiya i wal-mursalin,
Sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammaddin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla,
Yang saya hormati para ketua, pimpinan, dan anggota lembaga negara yang hadir,
Yang saya hormati yang mulia para duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat,
Yang saya hormati yang mulia para alim ulama,
Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja,
Hadirin yang berbahagia, saudara-saudara kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air.

Turunnya Alquran menandai sebuah babak baru dalam sejarah peradaban manusia dan umat muslim. Dengan turunnya Alquran orang-orang yang bertakwa mendapatkan hidayah, mendapat petunjuk untuk keluar dari fase penuh kegelapan, fase dhulma, menuju fase nur, fase yang sangat terang. Dengan turunnya Alquran kita menjadi tahu bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk menjadikan sabar dan salat sebagai penolong, bukan yang lain.

Sejak turunnya pertama kali, Alquran sudah menjadi sumber inspirasi, sudah menjadi pedoman mulia dalam membawa kemajuan kehidupan manusia di muka bumi. Karena Alquran tidak saja dibaca oleh umat muslim, Alquran sudah menjadi sumber inspirasi bagi seluruh umat manusia. Di kalangan ulama dan para akademisi, Alquran telah menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Allah SWT memerintahkan kepada kita semua agar kemajuan umat, kemajuan masyarakat, dan kemajuan bangsa harus terus dibangun. Dibangun dengan cara terus menerus mengembangkan dan memperkuat budaya membaca, baik itu membaca buku maupun membaca alam dan kehidupan sehari-hari. Dibangun dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan kebaikan dan kemajuan. Dibangun dengan menjadikan agama sebagai ajaran suci yang menuntun kita, menuntun kita semua untuk memperkokoh iman, memperkuat akhlakul karimah, dan menyelamatkan kita dari perbuatan nista dan mungkar. Dibangun dengan memperkuat komitmen untuk mewujudkan keadilan secara sosial, ekonomi, hukum, dan politik, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mewujudkan negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Meskipun kehidupan manusia saat ini sudah memasuki era digitalisasi, Alquran tetap sangat relevan menjadi ajaran dan sumber moral dan inspirasi. Alquran adalah hidayah dalam mengarungi gelombang digital distruption. Sehingga kita bisa terselamatkan, bisa tetap produktif, bisa tetap kompetitif, dan tetap berprestasi.

Bangsa Indonesia harus menjadi khairu ummah, umat yang terbaik dan besar, kompetitif berkemajuan, berkeadaban dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Dengan hidayah dari Alquran dan penguasaan teknologi digital insyaallah bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan, mendapatkan kharomah dari Allah SWT dan ditinggikan derajatnya. Ini sesuai dengan firman Allah bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan.

Maka marilah kita membawa bangsa Indonesia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk membuktikan bahwa kita benar-benar mengemban perintah Allah SWT untuk memakmurkan kehidupan di dunia, untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa, untuk mewujudkan kemaslahatan umum. Dengan bersumber pada Alquran maka kita membangun kemaslahatan, membangun kedamaian, membangun kemajuan dan harmoni di tengah masyarakat.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru