Sambutan Presiden Joko Widodo pada Silaturahmi dengan Santri Pondok Pesantren At Tauhidiyyah, 16 Juni 2016 Pukul 19:00 WIB, di Tegal, Jawa Tengah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Juni 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.389 Kali

Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirrabbilalamin, wassalatu wassalamu ‘ala ashrifil anbiya i wal-mursalin,
Sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammaddin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kyai Ahmad Saidi beserta Ibu Nyai,
Beserta para ulama yang pada malam hari ini hadir,
Hadirin-hadirat jamaah salat tarawih yang saya hormati.

Tadi sudah disampaikan banyak oleh Bapak Kyai mengenai kecintaan kita terhadap tanah air itu adalah bagian dari iman. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa sekarang ini persaingan antarnegara itu begitu sangat ketatnya. Antarnegara sekarang batas negara di ASEAN sudah dapat dikatakan tidak ada karena sudah dibuka mulai bulan Januari yang lalu. Tetapi pergerakan persaingan itu belum kelihatan. Tapi kita harus hati-hati, karena persaingan itu memang sudah di hadapan kita.

Itu baru dengan 10 negara ASEAN. Belum nanti persaingan kita dengan kawasan yang lain: Uni Eropa, Kawasan Tiongkok dengan rekan-rekannya, Amerika dengan rekan-rekannya. Inilah sebetulnya persaingan dan kompetisi yang kita hadapi.

Saya bersyukur alhamdulillah pada malam hari ini bisa salat tarawih dan silaturahim dengan Bapak Kyai beserta hadirin-hadirat di Pondok Pesantren At Tauhidiyyah, pondok pesantren yang paling tua di Tegal, di Kabupaten Tegal. Yang sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Yang sudah melahirkan santri-santri yang mempunyai kesadaran tinggi mengenai ajaran Islam yang merupakan nilai-nilai yang menyeluruh, nilai-nilai yang rahmatan lil alamin.

(Dialog Presiden Republik Indonesia dengan santri Pondok Pesantren At Tauhidiyyah)

Hadirin hadirat yang saya hormati,
Kedepan kita harapkan pondok pesantren itu harus menjadi kawahnya lahirnya anak-anak Indonesia, lahirnya manusia-manusia Indonesia yang berpikiran cerdas, yang mandiri tapi juga yang berakhlak. Karena memenangkan persaingan global itu selain kepandaian, selain keahlian, itu juga diperlukan akhlak yang baik, diperlukan kepercayaan dari siapapun terhadap kita. Dan saya meyakini bahwa dengan akhlak yang baik, semua pekerjaan akan bisa kita jalankan dengan lurus dan baik, dan tidak bengkak-bengkok. Inilah yang kita harapkan dari pondok pesantren-pondok pesantren, khususnya Pondok Pesantren At Tauhidiyyah yang malam hari ini kita bisa hadir di sini.

(Dialog Presiden Republik Indonesia dengan santri Pondok Pesantren At Tauhidiyyah)

Hadirin-hadirat yang saya hormati,
Agar negara kita Indonesia menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, kita membutuhkan makin banyak individu-individu, membutuhkan manusia-manusia yang tadi saya sebutkan. Dan saya mengharap agar Pondok Pesantren At Tauhidiyyah dapat terus melahirkan individu-individu Indonesia yang berkualitas, manusia-manusia Indonesia yang berkualitas. Sebab sepintar-pintarnya manusia tanpa akhlak yang baik, maka ia hanya akan menghancurkan dan bukan membangun kita.

Saya tutup, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru