Sambutan Presiden Joko Widodo pada Ta’ziah kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumuddin, di Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumuddin, Cilacap, Jawa Tengah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Juni 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.347 Kali

Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin, washalatu wasalamu ala asrafil ambiyai wamursalin, sayyidina wa habibina wa syafi’ina wamaulana Muhammadin, wa’alaalihi washahbihi ajmain,
Amma ba’du.

 

Yang saya hormati Yang Mulia Bapak Kyai Syuhud beserta keluarga besar Pondok Pesantren  Al-Ihya Ulumuddin.

Pertama-tama saya atas nama pribadi, keluarga, dan pemerintah ingin menyampaikan duka yang mendalam dan ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Romo K.H. Chasbullah. Mohon maaf pada saat beliau meninggalkan kita semuanya saya tidak bisa hadir di pondok pesantren ini. Sehingga sore hari ini sekali lagi saya ingin menyampaikan rasa duka yang mendalam dari saya, keluarga, dan pemerintah.

Yang kedua, Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian utamanya para santri,
Saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa negara kita Indonesia ini adalah negara besar. Kita memiliki 17.000 pulau, memiliki 516 kabupaten dan kota, memiliki 34 provinsi, memiliki 714 suku, memiliki 1.100 lebih bahasa lokal yang memang kita ini telah dianugerahi Allah dengan keberagaman agama, suku, ras. Yang ini harus kita syukuri dan kita jadikan kekuatan dan potensi bangsa ini untuk bisa bersaing dengan negara-negara yang lain.

Bayangkan, negara lain paling memiliki 4-5-6 suku, kita ini 714 suku, berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam kehidupan muamalah kita, marilah kita jaga persaudaraan kita, persaudaraan antar umat muslim (ukhuwah islamiyah) kita, kita jaga persaudaraan dengan umat agama-agama yang lain (ukhuwah wathaniyah) kita. Agar kerukunan, agar persaudaraan di antara kita ini betul-betul terjalin dengan baik. Jangan sampai di antara kita ini masih ada dan sering saling menyalahkan, saling menjelekkan, saling mencemooh, saling mencela. Kita lupa bahwa kita ini saudara, kita lupa ukhuwah islamiyah kita, kita lupa ukhuwah wathaniyah kita.

Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak kita semuanya agar kekuatan, potensi, keanekaragaman kita, kebinekaan kita yang sudah menjadi hukum Allah, yang sudah menjadi takdir Allah, itu betul-betul kita jaga, kita pelihara. Jangan sampai antar kita ini retak, ada gesekan, tidak. Saya kira, kita tahu ajaran Islam mewajibkan kita untuk hidup rukun di antara saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Apabila kita betul-betul bisa menjaga persatuan kita, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak ada saling menyalahkan, saling menjelekkan saya kira saya meyakini insya Allah negara kita akan menjadi negara yang makmur, negara yang sejahtera, negara yang kita idam-idamkan semuanya.

Sekali lagi terima kasih atas penerimaan yang ramah, sambutan yang hangat pada sore hari ini. Saya kira itu yang bisa sedikit saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

Terima kasih,
Saya tutup,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru