Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1437 H/2016 M, Selasa, 21 Juni 2016, di Istana Negara Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Juni 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 12.781 Kali

Logo-Pidato2-8Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirrabbilalamin, wassalatu was salamu ‘ala ashrifil anbiya i wal-mursalin,
Sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammaddin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla,
Yang saya hormati para Pimpinan, Ketua, dan Anggota Lembaga Negara,
Yang saya hormati Yang Mulia para Duta Besar dan Perwakilan Negara-negara Sahabat,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja,
Yang saya hormati para Alim Ulama, Hadirin, dan Saudara-saudaraku kaum muslimin-muslimat se-tanah air.

Pada malam Nuzulul Quran, pada malam turunnya pedoman umat manusia, pada malam turunnya tuntunan umat manusia, yaitu Al Quran, kita diingatkan untuk semakin bersemangat untuk bertadarus, untuk semakin khusyuk bersalat tahajud, untuk semakin lama i’tikaf di masjid, dan untuk semakin mempertebal kesalehan sosial kita. Sebab Al Quran diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW agar menjadi rahmat bagi semua umat manusia, agar menjadi sumber segala ilmu pengetahuan, agar membimbing kita semuanya menjadi lebih baik.

Dulu, Rasulullah SAW memakai nilai universalitas Al Quran untuk mentransformasi bangsa arab menjadi beradab dan berkemajuan. Sekarang kita perlu tuntunan Al Quran untuk menata kehidupan bangsa Indonesia agar lebih maju, lebih toleran, dan bebas dari kemiskinan.

Saudara-saudaraku kaum muslimin-muslimat yang berbahagia,
Sampai sekarang negara kita Indonesia belum lepas dari masalah-masalah kemiskinan, masalah ketimpangan — ketimpangan sosial, ketimpangan antarwilayah.  Dan sampai sekarang, wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke juga belum terhubung dengan baik. Sampai sekarang integrasi ekonomi nasional juga belum kuat dan belum produktif.

Padahal Al Quran mengajarkan kita untuk saling mengenal, untuk ta’aruf, saling memahami (tafahum), dan saling kerja sama tolong menolong dalam semua aspek kehidupan atau ta’awun. Al Quran mengajarkan kita untuk bekerja keras guna mengubah nasib kita, mengubah nasib bangsa kita, bangsa Indonesia. Al Quran mengajarkan kita untuk sabar, untuk tawakal, untuk belajar ilmu pengetahuan, untuk optimis, untuk kreatif agar kita bisa menjadi bangsa pemenang.

Oleh sebab itu, sebagai upaya memerangi itu, memerangi kemiskinan, mendorong investasi, pemerintah sekarang fokus melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan deregulasi aturan-aturan yang menghambat pembangunan ekonomi nasional kita. Membangun infrastruktur untuk mewujudkan hubungan konektivitas antarwilayah di tanah air. Membangun sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara yang lain.

Saudara-saudaraku kaum muslimin-muslimat,
Saya yakin apabila kita bersandar terus pada tuntunan Al Quran, insya Allah di ujung jalan, di ujung jembatan, di ujung pelabuhan, Indonesia akan menjadi lebih baik. Indonesia akan bebas dari kemiskinan. Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, bangsa yang bahagia lahir dan batin.

Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.

Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru