Sambutan Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis pada Jamuan Makan Malam Kenegaraan di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta Rabu, 28 Mei 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Mei 2025
Kategori: Sambutan
Dibaca: 95 Kali

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Yang saya hormati Yang Mulia Presiden Republik Prancis yang terhormat Saudara Emmanuel Macron bersama Ibu Brigitte Macron, dan semua hadirin yang saya hormati.

Sekali lagi, adalah kehormatan besar bagi kami untuk menyambut, menerima Presiden Prancis dengan Ibu, beserta seluruh delegasi hari ini melaksanakan kunjungan kenegaraan di Indonesia.

Hubungan antara Perancis dan Malaysia sudah cukup lama dan meningkat terus sampai hari ini, kita menyaksikan bersama bahwa hubungan antara kedua negara kita maju di hampir semua bidang. Hari ini kita telah melaksanakan pembicaraan intensif dan produktif. Kita bersama-sama, kita bertekad, berkomitmen untuk teruskan kerja sama ini dengan sebaik-baiknya. Kunjungan Presiden Macron dan Ibu juga memiliki arti khusus, karena memang saya secara pribadi dan keluarga saya merasa punya hubungan khusus Prancis.

Saya ucapkan terima kasih atas undangan kepada saya untuk hadir di acara Hari Bastille, hari besar bagi Republik Prancis tanggal 14 Juli yang akan datang dan kami merasa terhormat. Dan, kami siap mengirim kontingen tentara kita ikut serta dalam parade di Paris.

Terima kasih dan sekarang atas nama bangsa Indonesia, atas nama pemerintah Indonesia dan atas nama pribadi, saya mengajak para hadirin semua untuk angkat gelas kita minum untuk kesehatan Yang Mulia Presiden Prancis beserta Ibu dan untuk kesejahteraan kedua bangsa kita, bangsa Prancis dan bangsa Indonesia.

Vive la France! 
Vive l’Indonésie!

Merci beaucoup.

Presiden Republik Prancis (Emmanuel Macron)
(Sebagaimana diterjemahkan)

Yang Mulia Bapak Presiden Prabowo Subianto, Bapak-bapak Ibu-ibu Menteri-menteri, Bapak-bapak Ibu-ibu Anggota Delegasi,

Ini sungguh suatu kehormatan yang luar biasa bagi istri saya dan diri saya disambut dalam kunjungan negara ini oleh Bapak. Dan, meskipun 12 ribu kilometer memisahkan kedua ibu kota metropolitan kita, kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan nafas takdir bersama kita.

Penyair Arthur Rimbaud yang bermimpi di jalan-jalan sampai ke Tuntang dan Salatiga. Komponis Claude Debussy yang terpesona oleh gamelan Jawa di Pameran Universal pada tahun 1889 dan mendapatkan inspirasi darinya untuk menghembuskan suara puisi kepulauan Anda ke dalam musik barat. Henri Cartier-Bresson yang mengabadikan keanggunan tarian melalui lensanya, serta tarian yang paling indah di matanya, tarian istrinya. Para perantara budaya ini meletakkan dasar bagi hubungan kita dan masih terus dilanjutkan oleh para pelajar, pekerja, insinyur yang terus mengembangkan hubungan ini.

Berdikit-dikit lama-lama menjadi bukit, kata pepatah. Seiring berjalannya waktu akan menjadi bukit, dan sedikit demi sedikit dari tahun ke tahun persahabatan kita telah tumbuh menjadi semakin tinggi.

Tujuh puluh lima tahun yang lalu, Prancis mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Revolusi yang dilaksanakan ini telah menjadi inspirasi bagi dunia dan sifat kemandirian ini pula. Maka dari itu, ada begitu banyak hal antara kedua negara kita yang begitu terikat dengan independency-nya. Itulah inti dari kemitraan kita di bidang pertahanan, tetapi juga keamanan dan juga budaya.

Hari esok ini akan merupakan ringkasan dari hubungan ini. Kita akan berkunjung ke Akademi yang telah Bapak dirikan, di mana di situ terdapat kadet yang sedang belajar Bahasa Prancis. Kita juga akan membicarakan perihal kebudayaan Prancis dan membicarakan pula nouvelle vague Indonesia.

Maka dari itu, itu adalah suatu hal yang jelas Bapak ini menjadi tamu kehormatan untuk tanggal 14 Juli mendatang, agar Angkatan Bersenjata turut serta dalam pawai yang akan dilaksanakan karena masih begitu banyak begitu hal yang akan dijalankan.

Bersama-sama kita akan berhasil!

Sambutan Terbaru