Sambutan Presiden Republik Indonesia Pada Acara Peresmian Puncak Sail Tomini, Di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, 19 September 2015

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 September 2015
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 12.928 Kali

Logo-PidatoBismillah Hirrahman Nirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya
Om swastiasu.

Yang saya hormati Presiden kelima Republik Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri.

Yang saya hormati ketua DPD RI beserta seluruh anggota DPR yang hadir.

Yang mulia para Duta Besar Negara Sahabat, para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri beserta seluruh Kepala Staf.

Yang saya hormati para Gubernur yang hadir, Khususnya Gubernur Sulawesi Tengah.

Yang saya hormati para Bupati yang hadir khususnya Bupati Parigi Moutong, Bapak, Ibu tamu undangan yang berbahagia, seluruh masyarakat Parigi Moutong yang pada pagi hari ini hadir. Saya lihat di sebelah kiri banyak sekali. Selamat Pagi!

Tadi yang teriaknya paling kencang ikut apa tadi? Yang ikut berlayar. Berapa bulan? Satu tahun? Satu bulan. Saya titip yang pertama. Ini (acara sail) adalah sudah yang ketujuh, Sail Tomini ini. Pertama kepada Menteri Pariwisata dan juga kepada Gubernur dan Bupati. Sail Tomini ini kalau dilihat dari sisi pantainya, teluknya, lautnya sangat indah sekali. Tetapi, ini perlu Sail Tomini seperti ini dan nanti sail-sail berikutnya perlu dimarketingi,perlu dipasarkan setahun atau dua tahun sebelumnya. Sehingga semua orang tahu. Turis dari mancanegara semuanya tahu.

Promosikan di seluruh surat kabar, promosikan di seluruh TV. Tidak hanya didalam negeri. Gunakan sosial media. Sehingga sebelum hari H saat ini ratusan juta orang sudah pada tahu semuanya bahwa pada tanggal hari ini akan ada Sail Tomini.

Kemudian setelah acara ini juga ada tindak lanjut. Entah setiap minggu, entah setiap bulan harus ada program-program berkelanjutan sehingga betul-betul ini sebuah bukan sekali kita datang kemudian senyap. Nggak ada kegiatan berkelanjutan acara pada pagi hari ini. Itu yang pertama.

Yang kedua. Tadi saya senang sekali ada tari tradisi, tari budaya yang dipertontonkan. Sangat bagus sekali. Kostumnya juga sangat bagus sekali. Tapi, kalau ada sentuhan koreografi oleh koreografer baik dari daerah, baik dari pusat. Kemudian ada kuratornya. Betul-betuk dipilih, akan muncul sebuah produk yang sempurna, yang baik. Tadi sudah baik, tapi perlu sentuhan lagi.

Coba, yang mau nari satu aja kesini coba. Yang pakai ini (keranjang anyaman) Satu saja, jangan sepuluh. Nggak usah lari, jatuh nanti. Tadi ada desainer yang nomor dua tadi. Siapa tadi. Silahkan maju Pak. Saya kan bukan desainer. (kalau) Nanti saya mengomentari, saya bisa keliru. Pak Yuko, lita, latihannya berapa kali ini
(Lita: “Tiga bulan”)
Kurang, harusnya latihannya setahun yang lalu. Ya betul, ini serius. Tidak hanya dadakan-dadakan seperti itu. Harusnya setahun yang lalu. Siapa yang buat ini, keranjangnya?
(Lita: “Warga”).

Pelibatan warga sangat penting sekali, ini yang membuat warga. Pelibatan warga sangat penting. Ini barang sangat bagus sekali. Produk ini sangat bagus sekali. Desainnya juga, tapi saya senengnya pakai tapi. Ini bagus tapi kalau kita sudah lihat detail. Coba, ini ada yang seperti ini. Ini berarti pekerjaan kurang detail. Kemudian juga masih ada rambut-rambutnya yang sangat banyak. Ini pekerjaan yang tidak detail. Ini harus ada sentuhan deaainer lagi.

Kemudian pakaian. Nah, pakaian biar pak Yoku yang komentar. Pakaian seperti apa.
(Pak Yoku: “Sebenarnya sudah bagus cuma terlalu ketat “)
Terlalu ketat, apanya, coba lita disini, dikomentari.
(Pak Yoku: “Ada yang terlalu ketat, pasti adek nggak nyaman, tersangkut ya”)
Dijawab saja, nyaman, gitu aja.
(Lita: “Nyaman”)
(Pak Yoku: “Yang bener, dan satu lagi pak. Mungkin bahan ini panas pak”)
Ooo… bahannya panas.
(Pak Yoku: “Jadi contohnya begini aja pak. Mungkin Bapak-bapak yang hadir disini dan Ibu-ibu. Mungkin merasa saya ini panas pakai ini. Enggak. Ini pilihan saya, ini desain saya sudah lama banget dan saya pakai karena saya tahu panasnya minta ampun. Ini harusnya yang katun saja.)

Warnanya sudah bagus belum untuk sebuah tarian dengan warna seperti ini?
(Pak Yoku: “Mungkin mereka milihnya pak sesuai daerahnya. Tetapi kalau saya bilang mungkin lebih sedikit berwarna jadi penampilanya lebih bagus dan kenapa mesti pakai kancing batok. Enggak ada bunga atau apa?)

Lebih bagus bunga, yang ngomong desainer, bukan presiden lho ya. Tetapi bener.
(Pak Yoku: “Mohon maaf pak, saya bukan desainer, saya seniman”)

Sama saja, ya artinya sama lah. Mengomentari sebuah ini ya citarasanya berbeda, kalau presiden nggak ngerti. Silahkan
(Pak Yoku: “Terima kasih”)

Sebentar, yang nari jangan kembali dulu, pidato saya di dalam.

Jadi sekali lagi betapa pentingnya yang namanya mempersiapkan sebuah even. Penting sekali. Mestinya dua tahun sebelumnya sudah ada perencanaan, pengorganisasian, penyiapan penari-penari seperti tadi. Pakaian sudah ada yang mendesain dan yang memperbaiki terus menerus. Sehingga pada saat even ini muncul sekarang ini sudah pada posisi yang sempurna. Tadi yang sudah disampaikan oleh Pak Yoku misalnya, warnanya masih kurang berwarna misalnya. Sangat betul.

Oleh sebab itu sekali lagi saya titip dua hal dalam mempersiapkan even Sail setelah ini agar diperhatikan, pertama promosi, marketingnya. Yang kedua juga penyiapan-penyiapan produk-produk tari tradisi, desain-desain untuk penarinya. Sehingga betul-betul nanti muncul sebuah produk yang baik. Juga tidak harus bahwa harinya pasti pagi hari atau siang hari. Bisa saja malam hari. Sehingga ada manajemen lighting yang baik, manajemen panggung yang baik. Bisa saja sore hari pada saat matahari mau terbenam. Waktunya tidak pagi atau siang hari seperti sekarang ini. kenapa tidak.Pemilihan waktu juga sangat penting sekali. Misalnya dipaskan pas hari libur. Sehingga yang datang wisatawan akan semakin banyak.

Saya kira hal-hal seperti itu perku diperhatikan untuk acara berikutnya. Saya kira itu yang bisa saya sampaikann pada kesempatan yang sangat baik ini.

Terima kasih
Wasaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Humas Setkab)

Transkrip Pidato Terbaru