Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Peresmian Pembukaan Indo Defence 2025 Expo & Forum di Indo Defence Arena, JI-Expo Kemayoran, Provinsi DKI Jakarta Rabu, 11 Juni 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Juni 2025
Kategori: Sambutan
Dibaca: 320 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati dan saya banggakan Wakil Presiden Keenam Republik Indonesia dan Sesepuh TNI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno;
Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Saudara Sultan Baktiar Najamudin;
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI Ibu Isma Yatun beserta Wakil Ketua BPK Saudara Budi Prijono;
Para Menteri Koordinator, Menteri dan Anggota Kabinet Merah Putih yang hadir, yang tidak saya sebut namanya satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat;
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo;
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto beserta Kepala Staf Angkatan yang hadir, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi;
Gubernur DKI Jakarta yang saya hormati Saudara Pramono Anung;
Distinguished Guets from friendly countries: Ministers of Defense, Deputy Ministers of Defense, Commanders of the Armed Forces, Chief of Staff of the Armed Forces;
Distinguished Guests: Ambassadors, CEOs of Participating Companies;
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati dan saya banggakan.

Pertama, tentunya sebagai insan yang bertakwa, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahabesar, Tuhan Mahakuasa, bagi umat Islam Allah SWT, kita masih diberi kesehatan, masih diberi kekuatan untuk hadir di acara yang baik ini.

Saudara-saudara,

Terima kasih atas kehormatan diberikan kepada saya, saya diundang untuk membuka expo ini.

Expo ini dimaksud untuk memberi kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, industri pertahanan negara-negara sahabat, dunia akademisi di Indonesia, semua unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan, dan tentunya generasi muda Republik Indonesia untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains, khususnya di bidang pertahanan.

Saudara-saudara sekalian,

Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras, yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif. Perang adalah menimbulkan kehancuran. Tapi, sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak.

Ini adalah ajaran sejarah. Karena itu, bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan. The nation of Indonesia, from its earliest beginnings, declares that Indonesia loves peace, but we love independence more.

The lesson of history have taught us, have taught all of us that a nation that does not want to invest in its defense usually will experience their independence being stolen away, will experience the nation being subjugated to the will of others, witnessing the wealth of the nation being stolen. This is the lesson of humankind. Therefore, defense is a necessity, defense is one of the guarantors of freedom and prosperity. Pertahanan adalah salah satu jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan.

Sejarah kita sendiri telah mengajarkan kepada kita bahwa ratusan tahun negara kita diduduki oleh bangsa-bangsa lain, diduduki. Dan, rakyat kita, masyarakat kita, budaya kita, politik kita dihancurkan, dan kita menjadi milik bangsa lain, dan kekayaan kita diambil. Baru ada suatu research berapa minggu lalu yang menceritakan kepada kita bahwa, selama Belanda menjajah kita, Belanda telah mengambil kekayaan kita senilai, dengan uang sekarang, senilai USD31 triliun.

Produksi domestik bruto kita sekarang adalah USD1,5 triliun, berarti kekayaan yang telah diberikan atau diambil dari bangsa Indonesia adalah sama dengan mungkin 18 kali seluruh produksi bangsa Indonesia, 18 kali GDP kita, atau sama dengan kurang lebih 140 tahun anggaran, anggaran kita 140 tahun. Dan selama Belanda menduduki Indonesia, Belanda telah menikmati GDP per kapita nomor satu di dunia.

Saudara-saudara sekalian,

Apa yang itu mengajarkan kepada kita? Mengajarkan kepada kita, kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita juga salah satu yang tertinggi di dunia, dan hampir semua lembaga ekonomi dunia sudah meramalkan bahwa ekonomi Indonesia, setelah saya mempelajari angka-angka defense posture, defense posture all our neighbors immediate, intermediate, and even neighbors from afar, we live in a smaller planet. There cannot be any solution by force of military power. Therefore, I welcome all of our foreign guests.

I am very happy to see a lot of my friends here, and I appreciate your friendship and your goodwill towards Indonesia.

I emphasize again that we will respect our relations with all our neighbors. We are determined not to be dragged into any military groupings or alliances. We cannot, we cannot. That is not the will of the Indonesian people because we want the best of relations with all powers. Therefore, we will not encroach on the national interests of other powers, but we respectfully request that all our friends and neighbors will also respect our sovereignty, our territorial integrity.

Let us work together for a common prosperity. There cannot be peace without respect and understanding. No nation, however small, want to be intimidated. No nation, however small, however weak, want to be humiliated. We are one human family. Let us work together.

Indonesia still has a lot of our people living in poverty and hunger. That’s why we want to concentrate in lifting our people from poverty, eradicating hunger, bringing education to all our children. But, we realize that we must have a strong defense.

There is an ancient saying in Asia: if you are wealthy, you must be strong. if you are wealthy and not strong, very soon you will not be wealthy. And, this is what we’ve experienced. Even now, we experience many, many violations of the law inside our country.

Thank you very much for your attention, thank you very much for your presence.

I hope everybody will enjoy this defense (expo). As a former soldier, I wish I can spend more time here, but I have other responsibilities, especially that of taking care of the poor and the hungry.

Saya kira demikian, Saudara-saudara sekalian. Karena banyak tamu-tamu, saya minta izin menghormati tamu-tamu karena itu sifat bangsa Indonesia: selalu menghormati tamu. Jadi, karena banyak tamu, saya bicara dalam bahasa Inggris, minta maaf.

Kita sangat hormat sama tamu. Saking hormatnya, ada tamu yang ratusan tahun enggak mau pergi dari Indonesia, terpaksa kita harus bertempur. Tapi, saya katakan, saya tegaskan, bagi kita perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran dari nenek moyang kita: lebih baik kita mati daripada dijajah kembali.

Saudara-saudara sekalian,

Kita tidak mau disuruh-suruh oleh siapa pun. Kita akan hormat semua negara, kita akan hormat mereka, kita akan kerja sama dengan mereka, dan kita harus beri contoh kepada semuanya.

Saya kira itu dari saya.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Terima kasih.

Merdeka!

Sambutan Terbaru