Sampaikan Duka Cita Korban Bom Di Bangkok, Presiden Jokowi: Terorisme Musuh Besar Kemanusiaan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 20.776 Kali

bom bangkokPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam untuk korban serangan bom, di Bangkok, Thailand, yang terjadi saat bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan, Senin (17/8).

“Duka cita untuk korban serangan bom di Thailand. Terorisme musuh besar kemanusiaan. Harus kita lawan!,” kata  Presiden Jokowi melalui akun twitternya @Jokowi, yang diunggahnya beberapa saat lalu.

Melalui fan page facebooknya, Presiden Jokowi mengatakan, di antara puluh korban meninggal da ratusan luka-luka dalam serangan bom itu, sesuai laporan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ada 2 (dua) Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan tersebut.

“Saya ingin menegaskan sikap Kemenlu kemarin, bahwa kita semua berduka dan mendoakan semoga keluarga WNI yang menjadi korban tetap tabah dan kuat. KBRI di Bangkok mengurus dan terus memantau perkembangan di sana,” tulis Presiden Jokowi.

Kepala Negara menegaskan, terorisme harus kita lawan karena ia mengingkari hak hidup orang lain.

Sebagai bangsa yang juga beberapa kali menjadi korban terorisme, lanjut Jokowi, Indonesia berharap pemerintah Thailand segera bisa menangkap pelakunya. Dan kalau diminta, Indonesia pun siap membantu.

Travel Advice

Sementara Kementerian Luar Negeri mengeluarkan travel advice (imbauan perjalanan) bagi warga negara Indonesia untuk berhati-hati melakukan perjalanan atau bepergian ke Thailand, terkait situasi keamanan di negara itu setelah terjadi ledakan di pusat Kota Bangkok.

“Kita sudah keluarkan travel advice, itu imbauan (bagi WNI yang bepergian ke Thailand) untuk berhati-hati,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi di Jakarta, Selasa (18/8).

Menurut Menlu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia yang berada di Thailand untuk berhati-hati dalam bepergian, khususnya di tempat-tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target.

Menlu Retno juga mengonfirmasi adanya dua WNI yang menjadi korban bom yang meledak di dekat Kuil Erawan di Bangkok, Thailand pada Senin (17/8) lalu.

“Satu WNI meninggal dunia dan satu WNI luka parah. Mereka adalah pasangan suami istri yang sedang menjadi turis di Thailand,” kata Menlu.

Dari hasil komunikasi dengan Dubes RI untuk Thailand Lutfi Rauf, lanjut Menlu, diperoleh informasi bahwa WNI yang terluka itu adalah seorang laki-laki berusia 61 tahun dan berinisial HI yang merupakan warga Jakarta.

HI juga diketahui tengah dirawat di Rumah Sakit Hua Chiew, Bangkok, dan akan segera menjalani operasi.

“Saat ini kami masih berkomunikasi dengan keluarganya karena beliau (HI) akan menjalani operasi,” ujar Menlu.

Sementara itu, jenazah WNI perempuan berinisial LLT yang menjadi korban ledakan bom di dekat Kuil Erawan, saat ini masih berada di rumah sakit polisi Bangkok.

“WNI yang meninggal diketahui adalah isri Bapak HI dengan inisial LLT dan juga berusia 61 tahun,” ungkap Menlu Retno.

Terkait pencarian informasi WNI yang berada di Bangkok, KBRI di Bangkok terus melakukan pencarian di rumah sakit-rumah sakit yang menampung korban ledakan bom yang terjadi pada Senin malam.

“Tim KBRI di Bangkok sampai sekarang masih turun ke lapangan untuk mencari informasi mengenai kemungkinan adanya WNI lainnya yang menjadi korban ledakan. Kita sudah mengunjungi sekitar 15 rumah sakit di Thailand,” jelas Menlu. (WID/ES)

Berita Terbaru