Sampaikan Masalah Lahan Gambut, Presiden Jokowi Akan Hadiri Konperensi Perubahan Iklim di Paris
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan memimpin langsung Delegasi Republik Indonesia (RI) (Delri) untuk mengikuti Conference of Parties (COP) 21 United Nations Framework on Climate Change Convention (UNFCCC) di Paris, Prancis, Senin (30/11) mendatang.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, dalam konferensi perubahan iklim itu, Presiden Jokowi akan menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon 29 persen.
“Presiden kalau jadi berangkat juga akan menyampaikan persoalan lahan gambut, bahwa yang terbakar itu bukan permukaannya tapi di dalam. Bahkan ada yang sampai kedalaman 20 -30 meter,” kata Pramono kepada wartawan di ruang kerjanya, Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Rabu (26/11) siang.
Menurut Seskab, masyarakat dunia harus ikut memikirkan kebakaran lahan gambut di hutan Indonesia yang mereka katakan sebagai paru-paru dunia.
Sebelumnya dalam forum KTT G20 di Antalya, Turki, Presiden Jokowi meminta negara-negara maju memberi contoh dan mendukung pengurangan emisi karbon di dunia.
Presiden berharap kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan Paris akhir November 2015 bersifat ambisius, berkelanjutan, dan adil.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa prinsip “Common but Differentiated Responsibility” (CBDR) sekaligus “Respective Capabilities” juga harus dihormati dalam perjanjian perubahan iklim yang akan disepakati di Paris nantinya.
Kepada semua kepala negara, Presiden mengajak untuk memberikan dukungan politis kepada para negosiator agar kesepakatan pada COP21 bisa dicapai tepat waktu dan segera implementasikan. (WID/DNS/ES)