Sarapan Bareng Surya Paloh, Presiden Jokowi: Penguatan ‘Spirit’ Kemajemukan Sangat Diperlukan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.984 Kali
Presiden Jokowi menjamu sarapan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi menjamu sarapan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Setelah kemarin melakukan makan siang bersama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu tokoh politik. Kali ini dengan Presiden Jokowi menjamu sarapan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi.

Seusai pertemuan kepada wartawan Presiden Jokowi menegaskan, bahwa penguatan kembali spirit kemajemukan, spirit pluralisme, saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi, saling menyayangi antar anak bangsa sangat diperlukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Selain itu, dalam pertemuan dengan Surya Paloh, Presiden mengaku membicarakan masalah pemantapan kembali ideologi Pancasila oleh seluruh komponen bangsa.

“Bukan hanya pemerintah saja, tapi juga oleh pemuka masyarakat, pemuka agama, dan di dalamnya termasuk produk-produk yang dikeluarkan oleh DPR maupun kebijakan-kebijakan pemerintah harus bermuara kepada ideologi Pancasila,” kata Presiden.

Kemudian yang sangat penting, menurut Presiden, pemerintah bertekad dengan seluruh kekuatan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham-paham radikalisme di Indonesia.

Sangat Berbahagia

Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku menjadi warga negara yang sangat bahagia karena diundang makan pagi oleh Presiden Jokowi. Ia menilai, pemikiran yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu sejalan dengan pemikirannya, bahkan mayoritas bangsa Indonesia.

Surya Paloh mengatakan, hari ini bangsa Indonesia sedang meniti kembali satu perjuangan ke depan, dan bagaimana bisa bersaing lebih kuat dengan bangsa-bangsa lain. Karena itu, hal yang tidak bisa ditawar-tawar diperlukan ketenangan, atau yang kita kenal dengan istilah stabilitas.

“Poin penting dari Presiden tadi betapa pentingnya stabilitas, dan saya merasa itu tidak bisa ditawar-tawar, bagaimana kehidupan yang harmoni di antara seluruh komponen bangsa mutlak harus hadir di tengah-tengah kehidupan kita,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Surya Paloh, bangsa Indonesia juga patut menjaga paham nasionalisme kebangsaan, karena tidak mungkin paham ini bisa terjaga dengan baik kalau ada pembiaran terhadap paham-paham radikalisme yang mengancam ideologi kebangsaan yang kita miliki.

Surya mengajak seluruh komponen bangsa, terutama para elit, ini penting sekali, karena yang dibutuhkan negara saat ini adalah keteladanan. “Semangat keteladanan itu harus diberikan  dari waktu ke waktu, di mana saja, kapan saja, oleh para elit bangsa ini. Kalau ada keteladanan, di sana ada semangat pengorbanan, maka semangat dan sikap-sikap itu akan melahirkan negarawan-negarawan baru di Indonesia,” tutur Surya. (DND/JAY/ES)

 

Berita Terbaru