Sebelum Tinggalkan London, Presiden Jokowi Kunjungi Pameran Desainer Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 23.539 Kali
Presiden Jokowi bersama 5 desainer yang menampilkan karyanya di London (20/1). (Foto: BPMI/Laily)

Presiden Jokowi bersama 5 desainer yang menampilkan karyanya di London (20/1). (Foto: BPMI/Laily)

Usai menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Inggris, Rabu (20/4) waktu setempat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri mengunjungi pameran hasil karya 5 desainer Indonesia yang digelar di Fenwick Department Store, yang terletak di New Bond Street, Mayfair, London.

“Ini sebuah awal kerja sama yang memberikan peluang pada desainer-desainer Indonesia untuk masuk ke pasar di London, Inggris,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan.

Kerja sama di bidang industri kreatif merupakan isu yang juga dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan PM David Cameron di Kantor Downing Street, London, Selasa (19/4) pagi waktu setempat.

Menurut Presiden, masuknya desainer Indonesia ke pasar Inggris ini merupakan wujud nyata kerja sama kedua negara dengan memanfaatkan peluang bisnis yang ada di bidang industri kreatif  tersebut.

“Semuanya (industri kreatif) bisa kita  kerja samakan dengan Pemerintah Inggris,” kata Presiden.

Ia menyebutkan, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan memberikan dukungan dalam kerja sama industri kreatif, termasuk juga memberikan dukungan anggaran.

“Yang paling penting adalah bahwa kerja sama seperti ini bukan hanya melatih atau training, tapi juga membawa produknya ke pasar dan juga cocok dengan selera pasar. Itu saja,” ujar Presiden Jokowi.

Karya desainer muda Indonesia yang dipamerkan di Fenwick Department Store itu diberi tema “Indonesia Fashion Forward”. Pameran itu bertujuan untuk mempromosikan desainer muda Indonesia agar dapat memasuki bursa mode dunia dan tampil pada pagelaran fashion week internasional.

Pameran tersebut akan berlangsung selama 1 bulan mulai dari tanggal 17 April 2016 sampai dengan 16 Mei 2016.

Adapun desainer muda Indonesia yang terpilih sebagai berikut :
1.Toton Januar, merek dagang : Toton

Dalam berkreasi, Toton menggabungkan gaya khas warisan budaya Indonesia dan elemen tradisional lainnya dengan berbagai sentuhan modern dan gaya masa kini.

2. Sheila, merek dagang : Sean and Sheila

Sheila bekerja sama dengan rekannya, Sean, perancang busana asal Malaysia, untuk membentuk brand Sean & Sheila. Mereka pertama kali menjadi sorotan media ketika memenangkan piala Harper’s Bazaar Asia New Generation Award pada tingkat regional untuk Indonesia dan Malaysia.

Gaya yang mereka tampilkan memiliki pola yang sederhana dan klasik yang dihiasi dengan aneka hiasan buatan tangan (handmade) yang mengawinkan siluet tradisional dengan gaya modern.

3. Peggy Hartono, merek dagang : Peggy Hartono

Peggy Hartono telah memenangkan sejumlah penghargaan atas hasil rancangannya yang bergaya sederhana namun menggunakan teknik yang inovatif dalam pembuatan pola dan pengerjaan jahitan.

4. Ari Seputra, merek dagang : Major Minor

Major Minor merupakan gabungan kreasi 4 orang desainer muda Indonesia dengan menggunakan bahan dan kain yang dirancang dan diproduksi di Indonesia.

Bentuk busana yang unik dan dinamis serta potongan yang simetris dengan warna-warna yang mencolok merupakan keunggulan Major Minor. Gaya funky yang terjangkau oleh kalangan menengah menjadikan brand ini semakin populer.

Pada proyek terakhir, Major Minor telah bekerja sama dengan Eko Nugroho, artis visual ternama.

5.Yessy Kusumo dan Randy W. Sastra, merek dagang : By Velvet

Hasil kreasi busana mereka bergaya sederhana dan modern untuk mengakomodir kebutuhan harian para wanita aktif.

Tampak mendampingi Presiden dalam kesempatan itu adalah Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Negara urusan Kebudayaan dan Ekonomi Digital–Kementerian Kebudayaan, Media dan Olah Raga Kerajaan Inggris Ed Vaizey, Chief Executive British Council Sir Ciarán Devane dan Chairman Fenwick Department Store Mark Fenwick.

(UN/ES)

Berita Terbaru