Sebut Fenomena Gunung Es, Presiden Jokowi: Keluarga Kunci Pencegahan Kekerasan Pada Anak

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.057 Kali
Presiden Jokowi memberi arahan kepada para peserta Rapat Terbatas mengenai Pencegahan Tindak Kekerasan dan Penindasan Terhadap Anak-anak (20/1), di Kantor  Presiden, Jakarta.

Presiden Jokowi memberi arahan kepada para peserta Rapat Terbatas mengenai Pencegahan Tindak Kekerasan dan Penindasan Terhadap Anak-anak (20/1), di Kantor Presiden, Jakarta.

Presiden Jokowi menegaskan edukasi masyarakat utamanya pada keluarga dan anak-anak merupakan kunci dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan dan penindasan terhadap anak yang marak terjadi saat ini.

“Diperlukan perhatian semua pihak untuk mencegah, untuk menangani kasus-kasus bullying (perundungan),” kata Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/1) sore.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk gencar mengkampanyekan antiperundungan di sekolah, menguatkan pendidikan karakter, budi pekerti, serta mengajarkan sikap asertif kepada anak. 

“Saya juga minta kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk mempertegas aturan pertelevisian nasional sehingga dapat memberikan filter, menyaring tayangan-tayangan televisi yang tidak ramah kepada anak,” pinta Presiden Jokowi.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mencatat bahwa pada tahun 2011-Agustus 2014, tercatat 369 pengaduan terkait masalah perundungan.

Namun Presiden meyakini bahwa kasus kerasan dan penindasan terhadap anak baik dalam bentuk kekerasan seksual, fisik, maupun psikis adalah fenomena gunung es. 

“Saya meyakini jumlah kasus tindak kekerasan dan penindasan terhadap anak yang tidak terlaporkan ini masih sangat besar,” kata Jokowi.

Tampak hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud Anies Baswedan, dan Menpora Imam Nahrawi.

(FID/UN/ES)

Berita Terbaru