Sebut Indonesia Surga Pulau Tropis, Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Korsel Tingkatkan Investasi
Meskipun saat ini sudah menjadi negara ketiga dengan investasi terbesar di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) untuk terus meningkatkan investasinya di tanah air, yang disebutnya sebagai negara yang sangat besar, sangat indah, dan dihuni oleh masyarakat yang ramah.
Perusahaan Korea, kata Presiden Jokowi, memiliki kontribusi yang besar dalam industri basic kami. Dalam sektor baja, sektor petrochemical, pabrik sepatu Korea dan pabrik garmen, yang mempekerjakan lebih dari 900.000 pekerja Indonesia.
“Untuk melanjutkan investasi-investasi tersebut, saya ingin mengajak Anda menuju tahap selanjutnya ke dalam indutri kreatif dan industri pariwisata, kata Presiden Jokowi saat menjadi pembicara kunci pada acara Indonesia Korean Business Summit 2017, di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/3) pagi.
Presiden menjelaskan, Indonesia tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Tapi merupakan kepulauan yang membentang di sepanjang khatulistiwa, sehingga Indonesia benar-benar surga pulau tropis.
Mendiami surga pulau tropis ini, dengan orang-orang yang termasuk dalam salah satu yang paling bersahabat, paling ramah, paling baik hati di dunia, Presiden meyakini Indonesia adalah The True Taeyang-Ui Huye, keturunan matahari sejati.
Diakui Presiden Jokowi, sebagai negara berkembang, tentu infrastuktur selalu menjadi persoalan. Namun Presiden meyakinkan, bahwa pemerintah sedang memperbaikinya sekarang, dengan cepat. Infrastruktur kami akan segera terhubung, pada setiap bagian dari negara kami yang sangat luas, ujarnya.
Presiden mengemukakan, dua bulan setelah dirinya bertugas, dirinya mengurangi subsidi bahan bakar lebih dari 80 persen, dan dari sini kemudian membebaskan 15 miliar dolar AS per tahun dari jatah/ruang fiskal untuk dialokasikan ke dalam anggaran infrastuktur pembangunan yang besar, bahkan terbesar dalam sepanjang sejarah Indonesia.
Hal ini memperbesar biaya infrastruktur, termasuk konstruksi 35.000 Megawatt proyek listrik, 1.000 kilometer tol, 3.258 kilometer rute kereta api, 15 pelabuhan baru dan 10 pengembangan bandara, 20 pelabuhan, dan pengembangan pelabuhan. Ini membuka destinasi baru untuk pariwisata domestik dan internasional, papar Presiden Jokowi seraya mengingatkan para peserta Korean Business Summit tentang keindahan Bali, dan menyampaikan bahwa pemerintah membuat program yang disebut 10 Bali Baru.
Tantang Pengusaha Korea
Menurut Presiden, Indonesia adalah tempat yang baik untuk ke arah pengalaman kreatif. Kebudayaan Indonesia yang kaya, tradisi yang beragam seperti dalam handycraft, lanjut Presiden, membuktikan Indonesia mempunyai talent pool (bakat) untuk industri kreatif.
Selain itu, sebagai negara yang berada di rangking 4 untuk penggunaan Facebook, dan Jakarta adalah nomor satu untuk jumlah pengguna Twitter, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa Indonesia juga sangat sosial, sama halnya dengan peningkatan digital.
Kami menyadari bahwa industri berubah, dan perekonomian juga berubah. Kami berniat untuk mengembangkan seiring dengan revolusi industri keempat. Dan kami menantikan untuk berpetualang dalam perjalanan ini bersama Anda semua, kata Presiden Jokowi menantang para pengusaha Korea untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Ke depan kami berharap Korea dapat terus meningkatkan penanaman modalnya, sambung Presiden Jokowi mengakhiri sambutannya.
Korean Business Summit 2017 itu dihadiri oleh sejumlah konglomerat (Chaebol) asal Korea Selatan. Para chaebol itu berasal dari di perusahaan-perusahaan papan atas Korea Selatan seperti Sohn Kyung-Shik (Chairman CJ Group), Chung Jin Haeng (President of Hyundai Motor Group), Cho Yangho (Chariman Korean Air), JK Shin (President Samsung).
Dalam kesempatan itu juga ditandatangani Nota Kesepahaman promosi investasi antara BKPM dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA).
Hadir di acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (DNA/JAY/ES)