Sebut Sudah ‘Overshot’, Gubernur BI Janji Terus Upayakan Stabilisasi Rupiah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 22.630 Kali

rupiahNilai tukar rupiah yang pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (12/8) ini tercatat di posisi Rp 13.758,00 dinilai Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sudah mengalami pelemahan telah terlalu dalam (overshoot) sehingga telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued).

Menyikapi perkembangan tersebut, menurut Agus Marto, Bank Indonesia telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

“Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya,” kata Agus dalam siaran pers yang dikirimkannya Rabu (12/8) siang ini.

Gubernur BI menilai, perkembangan rupiah dalam beberapa terakhir ini terutama disebabkan oleh perkembangan global. Ia menyebutkan, pasar masih bereaksi terhadap keputusan pemerintah Tiongkok yang melakukan depresiasi mata uang Yuan.

Langkah tersebut, lanjut Agus,  dilakukan Pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan kinerja ekspornya, yang menurun drastis sebesar 8,3% (yoy) pada Juli 2015, yang merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan terakhir.

Menurut Agus, secara global depresiasi Yuan tersebut memberi dampak pada negara-negara mitra dagang Tiongkok yang ekspornya mengandalkan sumber daya alam, termasuk Indonesia.

“Kebijakan depresiasi seperti itu pernah dilakukan pemerintah Tiongkok pada tahun 1994, yang juga berdampak pada perekonomian global saat itu,” papar Agus.

Gubernur BI juga menyampaikan, bahwa perkembangan data terkini di AS seperti data ISM non manufacturing index, data tenaga kerja, menunjukkan tanda-tanda membaik sehingga menimbulkan ekspektasi dari pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga kebijakan AS (Fed Fund Rate) akan dilakukan lebih cepat.

Catatan BI menunjukkan, secara umum hampir seluruh mata uang global mengalami depresiasi. Sebagai ilustrasi, mata uang Ringgit Malaysia melemah sebesar 13,3% (ytd), Korean Won melemah sebesar 7,9% (ytd) , Thailand Baht melemah sebesar 7,4% (ytd), Yen Jepang melemah 4,8% (ytd), Euro melemah sebesar 8,9% (ytd), Brasilian Real melemah 29,4% (ytd), dan Australian Dolar melemah sebesar 10,6% (ytd). Sementara Rupiah dari Januari hingga Minggu I Agustus 2015 melemah sebesar 9,8% (ytd).

(Departemen Komunikasi BI/ES)

 

Berita Terbaru