Selain Ajak Tokoh, Presiden Minta Sebelum Masuk Kenormalan Baru Ada Prakondisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sebelum memasuki kenormalan baru ada tahapan-tahapan prakondisi terlebih dahulu menuju ke sana.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan agar jangan kemudian tahu-tahu langsung dibuka tanpa sebuah prakondisi yang baik.
”Cari timing yang betul-betul pas betul, setelah prakondisi timing-nya ditentukan, kabupaten mana dulu, kota mana dulu,” tutur Presiden saat memberikan arahan terkait Penanganan Covid-19, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/6).
Menurut Presiden, berkaitan urusan yang berkaitan dengan prioritas sektor mana dulu yang harus dibuka harus melalui tahapan-tahapan, sehingga gas dan remnya ini harus pas betul.
”Sektor yang memiliki risiko rendah tentu saja didahulukan, sektor yang memiliki risiko sedang tentu saja dinomorduakan, dan sektor yang memiliki risiko tinggi dinomortigakan atau dinomorempatkan atau dinomorlimakan,” kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga sampaikan akanĀ mengikuti terus berkaitan dengan tes masif, pelacakan agresif, mengisolasi, men-treatment secara ketat, yang telah dilakukan. Ia menambahkan agar hal ini diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak.
Ajak Tokoh
Sementara itu, Presiden juga meminta untuk mengajak semua mengajak tokoh-tokoh baik tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan, pentingnya memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan, terus diulang-ulang.
”Tadi disampaikan oleh Gugus Tugas bahwa masih 70 persen yang enggak pakai masker, ini angka yang gede banget. Oleh sebab itu, saya minta, hari ini juga saya minta kepada Gugus Tugas Nasional, Pak Menteri Kesehatan kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jawa Timur,” jelas Presiden.
Turut hadir dalam agenda tersebut Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Seskab Pramono Anung, Menparekraf Wishnutama, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (UN/EN)