Selalu 3M Cegah Peningkatan Penyebaran Covid-19 pada Komunitas dan Risiko Individu
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat yang masih beraktivitas dan kerap melupakan protokol kesehatan saat berinteraksi sosial.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan penyebaran virus Covid-19 pada komunitas dan risiko individu. Pertama, kondisi berkerumun dalam suatu tempat. “Ini adalah hal yang harus dihindari,” imbaunya saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (22/9).
Kedua, orang-orang yang berdekatan dalam jarak 1 – 1,5 meter. Ketiga risiko jika sirkulasi ruangan tidak baik seperti ruangan tertutup. Keempat, durasi atau lamanya waktu berinteraksi dalam suatu kondisi perkantoran atau ruangan yang tertutup.
“Pada kondisi-kondisi seperti ini, droplet yang dikeluarkan hidung dan mulut, kalau tidak menggunakan masker ini dapat menempel di permukaan kulit dan bisa terhirup ke saluran pernafasan,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Selalu lakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Karena tidak semua orang yang positif Covid-19 memiliki gejala.
“Bila seseorang di luar terlihat baik-baik saja, ternyata positif Covid-19, ini adalah hal yang perlu kita hindari. Maka segera melakukan pemeriksaan apabila pernah melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19,” imbaunya.
Masyarakat, lanjut Wiku, juga dimohon menghindari kerumunan dan tidak melakukan kontak fisik, selalu menjaga jarak dan menghindari berada di ruangan tertutup dalam waktu yang lama.
Selalu memakai masker, menjaga jarak, memakai masker, menurutnya adalah kunci dalam di dalam menekan penularan. Itu juga katanya merupakan bentuk dukungan terhadap tenaga medis yang sedang melaksanakan tugasnya.
“Mari berjuang bersama memutus mata rantai penyebaran virus ini. Dan jangan saling menyalahkan, mari kita saling gotong royong melindungi sesama kita sehingga bisa terbebas dari Covid-19,” ajaknya. (Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan PEN/EN)