Selama Februari, Wisatawan Mancanegara Yang Kunjungi Indonesia Tembus 888 Ribu
Strategi pemerintah memberikan fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) kepada warga dari sejumlah negara mulai menunjukkan hasil. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia sepanjang bulan Februari 2016 mencapai 888,3 ribu kunjungan, atau naik 5,26 persen dibanding kunjungan Februari 2015. Begitu pula, jika dibandingkan dengan Januari 2016, mengalami kenaikan sebesar 9,09 persen.
Kepala BPS Suryamin mengemukakan, jumlah kunjungan itu terdiri atas jumlah kunjungan wisman yang melalui 19 Pintu Utama sebanyak 780,9 ribu orang, kunjungan di luar 19 Pintu Utama sebanyak 82,2 ribu orang, dan kunjungan Warga Negara Asing (WNA) dengan maksud kunjungan untuk bekerja kurang dari 1 (satu) tahun sebanyak 25,1 ribu orang.
Persentase kenaikan tertinggi di Bandara Sepinggan, Balikpapan, sebanyak 62,66 persen. Sedangkan kenaikan terendah di pintu masuk Batam, Kepri, sebanyak 0,59%, kata Suryamin kepada wartawan, di kantor BPS Pusat, Jakarta, Jumat (1/4) pagi.
Dari 888,3 ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia selama Februari itu, menurut Suryamin, wisatawan berkebangsaan Tiongkok mencapai 19,88 persen, Singapura 13,55 persen, Malaysia 12,08 persen, Australia 9,26 persen, dan Jepang 5,18 persen.
Secara kumulatif (JanuariFebruari) 2016, lanjut Suryamin, jumlah kunjungan wisman dalam arti luas ke Indonesia mencapai 1,70 juta kunjungan atau naik 4,46 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 1,63juta kunjungan.
Tingkat Hunian Hotel
Adapun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Februari 2016, menurut Kepala BPS Suryamin, mencapai 52,15 persen atau naik 4,56 poin dibanding bulan Februari 2015, yang mencapai sekitar 47,59 persen. Begitu pula jika dibandingkan Januari 2016 yang mencapai 49.33 persen, TPK hotel berbintang pada Februari 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,82 persen.
Sementara rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi di tanah air, menurut Suryamin, rata-rata mencapai 1,83 hari selama Februari 2016. Terjadi penurunan 0,15 hari jika dibanding dengan rata-rata lama menginap pada Februari 2015. Sementara jika dibanding pada Januari 2016 tidak terjadi perubahan, ujarnya.
Jika dirinci menurut provinsi, rata-rata lama menginap tamu yang terlama pada Februari 2016 terjadi di Provinsi Bali yaitu 3,12 hari, Jambi 2,46 hari, dan Provinsi Gorontalo sebesar 2,41 hari. Sementara rata-rata lama tamu menginap yang terpendek terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,32 hari. Khusus untuk tamu asing, rata-rata lama menginap paling lama tercatat di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,93 hari, dan terpendek terjadi Provinsi Bengkulu yaitu 1,39 hari. (Humas BPS/ES)