Sempat ‘Shock’, Presiden Jokowi Akui Martabak Anaknya Lebih Unggul ‘Brand Value’

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 19.923 Kali
Presiden Jokowi dikerubuti para millenial usai menjadi pembicara kunci "pada acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di Gedung Sabuga, kampus ITB, Bandung, Senin (18/12) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi diminta selfi para millenial usai menjadi pembicara kunci “pada acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di Gedung Sabuga, kampus ITB, Bandung, Senin (18/12) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah membangun usaha di bidang furnitur selama 27 tahun dan sekarang masih hidup mengaku sempat shock saat mengetahui ternyata anaknya yang pertama justru lebih tertarik untuk berjualan martabak.

“Anak saya pertama datang ke saya, `Pak saya mau jualan martabak`. Ini (usaha) sudah gede tinggal diurusin, saya shock juga waduh jualan martabak,” kata Presiden Jokowi saat menjadi pembicara kunci pada acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di  Gedung Sasana Budaya Ganesha, kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin (18/12) pagi.

Menurut Presiden, usaha furnitur yang dimilikinya sampai sekarang masih hidup. Bahkan produknya diekspor ke Eropa, Amerika. Sekarang banyak ke Korea, Jepang. Karena itu, Presiden Jokowi mengaku sedih karena anak-anaknya tidak  ada yang mau meneruskan usaha yang dirintisnya.

“Padahal pabrik gede ada, alat produksi ada, tinggal nerusin dan gedein enggak ada yang mau,” ucap Presiden Jokowi.

Kalah

Namun Presiden memuji kejelian anaknya memilih bidang usaha. Karena terbukti, hanya dalam waktu lima tahun saja brand value pabrik furnitur yang dibangunnya kalah dibandingkan brand value martabak milik Gibran Rakabuming, putra sulungnya.

“Baru 5 tahun brand value pabrik kayu yang saya miliki kalah dengan martabak yang Gibran miliki, lebih besar Gibran 5 kali lipat,” ungkap Presiden Jokowi.

Hal itulah, menurut Presiden, yang membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.  Saat ini menurut Presiden, ada hal yang lebih besar nilainya yakni brand value.

Belum urusan martabak rampung, lanjut Presiden, Kaesang anaknya yang kecil belum lama ini menyampaikan keinginannya berjualan pisang goreng.

“Aduh yang martabak belum, ini satunya pisang goreng,” ucap Presiden Jokowi disambut tawa pengunjung yang hadir di acara tersebut.

Namun, Presiden Jokowi mengatakan,  dirinya tidak akan menghalangi kedua anaknya untuk membangun usahanya. Ia belajar dari pengalaman si sulung, Gibran, yang berhasil membangun brand martabak Markobar hanya dalam waktu lima tahun.

Untuk itu, Presiden Jokowi pun mendorong generasi muda agar tidak ragu memulai bisnis sekecil apa pun. Ia menyebutkan, tidak perlu perencanaan yang terlalu bertele-tele yang mengakibatkan usaha tersebut malah tidak berjalan.

“Kapan mulainya tidak ada waktu yang tepat. Memulai bisa kapan saja, yang jelas tidak akan pernah jadi kalau tidak memulai. Yang penting jangan gengsi,” tutur Presiden Jokowi.

Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden bekerjasama dengan ITB itu dihadiri oleh sekitar 1.000 anak muda atau generasi millenials dari berbagai perguruan tinggi di tanah air.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (JAY/ES)

 

 

Berita Terbaru