Sempat Turun, Pengusaha Jepang Janji Kembali Jadi Investor Terbesar di Indonesia
Sebanyak 46 pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan Business Federation atau Keidanren dipimpin oleh Chairmannya Sakakibara menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/4) siang.
Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra mengemukakan, pertemuan itu merupakan t?ndak lanjut pertemuan antara Pres?den Jokowi dengan p?hak pengusaha Jepang dalam kunjungan ke Jepang belum lama ini.
Ada banyak hal yang d?bahas dalam pertemuan tad?, antara la?n tentu saja masalah yang selama ?n? menjad? masalah bag? k?ta,ya?tu masalah pembangunan ?nfrastruktur, masalah kel?str?kan, dan juga masalah harapan p?hak Jepang untuk kemudahan-kemudahan d? b?dang per?z?nan, kata Yusron kepada wartawan seusai pertemuan.
Yusron menegaskan, bahwa kehadiran pengusaha top Jepang di tengah kesibukan mereka seusai bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu meng?syaratkan betapa pent?ngnya Indonesia di mata dunia usaha Jepang.
Ingin Kembali Rajai
Sementara itu Chairman Kaidanren Sakabira mengatakan, investasi Jepang secara keseluruhan ke Indonesia, secara makro yaitu investasi langsung (FDI), memang besar. Ia menyebutkan, Pemerintah Indonesia berharap untuk terus ditingkatkan ke depannya.
Menurut Sakabira, investasi dari Jepang untuk Indonesia memang sudah lama tereka dengan angka yang cukup tinggi. Sebagai contoh tahun 2013 lalu, Jepang merupakan negara yang Top atau yang pertama atau paling tinggi investasinya. Namun, tahun berikutnya tahun 2014 turun ke peringkat nomor 2, walaupun investasi dari Jepang juga cukup tinggi.
Kami harap tahun 2015, Jepang mejadi negara yang paling banyak investasi untuk Indonesia, kata Sakabira.
Mengenai investasi di bidang kelistrikan, Sakabira mengemukan, sudah banyak perusahaan Jepang yang bergerak di bidang itu, mulai dari uap, air, panas bumi. Namun demikian, ada keinginan untuk meningkatkan investasi atau kerjasama di bidang tersebut ke depannya.
Untuk itulah kami ke sini, menyampaikan hal-hal penting kepada Bapak Presiden, terutama apa saja hambatan-hambatan untuk men?ngkatkan ?nvestas? Jepang untuk b?dang energi, terang Sakabira.
Menurut Chairman Kaidanren itu, hambatan yang dirasakan pengusaha Jepang dalam meningkatkan investasi di bidang energi di antaranya adalah infrastruktur yang belum memadai, misalnya mulai pelabuhan, jalan, listrik, dan sebagainya. Juga masalah kemacetan karena belum ada Mass Rapid Transport (MRT) dan sebagainya.
Sekalipun demikian, kami ingin berkontribusi atau melaksaakan kerjasama untuk menata ?nfrastruktur, kam? memiliki sebuah tekad seperti dem?k?an mewak?l? dun?a usaha Jepang, tukas Sakabira.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan denga pengusaha Jepang itu selain Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, juta tampak Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (Humas Setkab/ES)