Senang Diberi Kesempatan, Khazanah Berhad Sampaikan Minat Investasi Lebih Banyak Lagi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 17.731 Kali

Presiden Jokowi menerima CEO Khazanah Berhad, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8) pagi. (Foto: Humas/Oji)

Pimpinan atau CEO Kelompok Usaha yang dimiliki Pemerintah Malaysia, Khazanah Berhad, yaitu Tan Sri Dato’ Azman menyampaikan ketertarikannya untuk memperbanyak investasi di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Tan Sri Dato’ Azman saat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8) sore. Sebelum ini, Khazanah Berhad telah menanamkan investasinya di Indonesia, dalam pengembangan jalan tol di Cikopo-Palimanan (Cipali).

“Mereka sangat senang dengan kesempatan yang diperoleh. Mereka juga ingin melakukan investasi lebih banyak lagi di Indonesia,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution kepada wartawan seusai mendampingi Presiden Jokowi menerima pimpinan Khazanah Berhad

Selain jalan tol, menurut Menko Perekonomian, Khazanah Berhad menyampaikan minat berinvestasi di bidang pembangkit listrik dan telekomunikasi. Bahkan, perwakilan Khazanah Berhad menanyakan langsung kepada Presiden Jokowi kira-kira di daerah mana saja ada kesempatan untuk melakukan investasi di bidang-bidang tersebut.

“Untuk jalan tol, silakan saja untuk mempelajari di Pulau Jawa ada, di beberapa tempat. Di Sumatera lebih banyak lagi, yang lintas trans Sumatera itu juga mulai dipasarkan untuk investor,” jelas Darmin mengutip arahan Presiden Jokowi.

Menurut Menko Perekonomian, Presiden Jokowi mempersilakan Khazanah Berhad untuk mempelajari peluang investasi tersebut. “Silakan mempelajarinya, dan kemudian ikut serta untuk menyampaikan proposal dan ikut tender kalau berminat. Begitu juga di telekomunikasi,” ungkap Darmin mengutip pesan Presiden Jokowi seraya menambahkan, bahwa dalam pertemuan itu perwakilan Khazanah Berhad juga menyampaikan beberapa saran pemikiran dari hasil di lapangan.

Selain Menko Perekonomian Darmin Nasution, hadir juga dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (RMI/ES)

Berita Terbaru