Seperti 2008, Menlu Retno: Indonesia-Vietnam Akan Kerja Sama sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 906 Kali

Seskab turut hadir dalam acara Peringatan 60 Tahun Saling Kunjung Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi MInh di Gedung Arsip, Jakarta, Jumat (8/11). (Foto: Humas/Dinda Moerthi)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan bahwa persahabatan yang telah dibangun dengan Vietnam telah berlangsung selama kurang lebih 60 tahun.  Tahun depan, Menlu menyampaikan bahwa Indonesia dan Vietnam akan saling bekerja sama karena akan kembali menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti halnya pada tahun 2008.

“Hari ini saya menekankan bagaimana persahabatan Indonesia dan Vietnam yang terus berlangsung kali ini juga terjadi atas dukungan yang kuat dari Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri,” ujar Retno saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan 60 tahun saling kunjung Presiden Soekarno dan Presiden Ho CHi Minh di Gedung Arsip, Jakarta, Jumat (8/11).


Senada dengan Menlu Retno, Wakil Menlu Vietnam Le Hoai Trung menyampaikan rasa hormat dan bangga dalam acara seminar dalam rangka ulang tahun ke-60 sejarah kunjungan Presiden Ho Chi Minh ke Indonesia pada bulan Maret tahun 1959 dan kunjungan Presiden Sukarno ke Vietnam pada bulan Juni di tahun sama.

“Kunjungan dari kedua pemimpin dan bersaudara ini melampaui kerangka kerja diplomatik biasa dan menjadi awal sejarah panjang kedua negara meletakkan dasar yang kuat untuk persahabatan yang akrab antara Vietnam dan Indonesia dalam era modern sekarang ini,” ujar Wamenlu Vietnam di Gedung Arsip, Jakarta, Jumat (8/11).

Lebih lanjut, Wamenlu Vietnam juga memberikan apresiasi atas penghargaan dari Indonesia khususnya Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri dalam membangun kerja sama dengan Vietnam. “Perjalanan sejarah telah mengikat kita bersama sama sejak zaman dahulu. Sebagai bagian dari kedekatan secara geografis, kesamaan falsafah, budaya, tradisi, dan karakter nasional menyatukan kita sebagai komunitas di Asia Tenggara,” ujarnya seraya menambahkan semangat Bhinneka Tunggal Ika merupakan faktor penting sehingga Indonesia lentur, aktif, dan mandiri.

Pada kesempatan itu, Wamenlu Vietnam juga menyampaikan sejarah persahabatan para pemimpin negara Indonesia dan Vietnam yang telah bekerja sama dan berjuang-bahu membahu untuk pembebasan Nasional sejak tahun 1945, kemudian Gerakan Non Blok pada tahun 1960, serta hingga kini dalam organisasi negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.

Keberhasilan Pemilu 2019

Sementara itu, Wamenlu Vietnam juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Indonesia yang telah melaksanakan pemilihan legislatif dan Presiden pada tahun 2019 yang kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Ia juga menyampaikan keberhasilan Indonesia yang  telah menunjukkan pro aktif dalam berbagai forum internasional seperti ASEAN, APEC, G-20 dan Perserikatan Bangsa Bangsa.

“Saya sangat yakin dan percaya Indonesia akan segera dapat mewujudkan visi Indonesia tahun 2045 dan menjadi salah satu negara ekonomi besar dunia dengan bertambah posisi penting dalam kancah internasional. Kemitraan strategi Indonesia dan Vietnam berkembang dengan kekuatan secara menyeluruh,” tambahnya.

Menurut Le, kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo dan kunjungan resmi Menlu Retno Marsudi ke Vietnam tahun 2018 telah membantu meningkatkan hubungan bilateral strategis untuk mencapai target perdagangan sebesar 10 miliar US Dolar segera tercapai. Ia juga berharap Indonesia dan Vietnam akan terus berdampingan utamanya sebagai anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dan Vietnam akan menjadi Ketua ASEAN tahun 2020.

Di akhir sambutannya, Wamenlu Vietnam menyampaikan komitmen untuk terus memelihara dan mempromosikan persahabatan tradisional dan kemitraan strategis antara Indonesia dan Vietnam untuk mengantarkan hubungan bilateral pada tingkat yang tinggi.

Dalam agenda tersebut turut hadir di antaranta Seskab Pramono Anung dan Menteri PANRB TJahjo Kumolo, serta Dubes Vietnam untuk Indonesia Pham Vinh Quang. (DID/EN)

Berita Terbaru