September Deflasi 0,05%, Menko Perekonomian: Kedengarannya Bagus, Tapi….

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 101.232 Kali
Menko Perekonomian Darmin Nasution

Menko Perekonomian Darmin Nasution

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui terjadinya deflasi sebesar 0,05 persen pada September 2015 sebagaimana diumumkan Badan Pusat Statistik pada hari Kamis (1/10) ini.

Namun Darmin meminta agar tidak buru-buru mengartikan deflasi itu terjadi karena ekonomi membaik.  “Sebetulnya harus dilihat deflasinya karena apa, di satu pihak kedengaran bagus tapi sebetulnya di pihak lain pertanda bahwa permintaan juga sedang melambat di dalam ekonomi,” kata Darmin Nasution di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/10).

Itu, lanjut Darmin, berita tidak bagusnya mungkin adalah karena permintaan melambat. Tapi berita bagusnya adalah itu berarti karena inflasi kita pada umumnya pangan sebabnya.

“Pangan yang membuat inflasi kita naik, turun. Dari sana itu berarti pangannya ada mungkin kenaikan disana -ini tapi secara umum tidak terjadi kenaikan yang kemudian membuat inflasi terjadi,” jelas Darmin.

Karena itu Menko Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan perlunya kita mempelajari, mencermati ini karena permintaan yang melambung. “Jadi kita tidak bisa membanggakan betul itu sebagai keberhasilan tapi di pihak lain itu berita yang jelek juga nggak, jadi ada positifnya ada negatifnya,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengumumkan. pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. Adapun inflasi tahun kalender mencapai 2,24 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun 6,83 persen, inflasi komponen inti 0,44 persen, lalu untuk komponen inti tahun ke tahun 5,07 persen.

Menurut Suryamin, deflasi ini terjadi akibat dukungan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang bekerja secara optimal. “Ini artinya bahwa secara keseluruhan Indonesia, pengendalian inflasi cukup bagus, karena ada TPID-TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Memang ini perlu, karena inflasi atau jika ada perubahan harga dapat meningkatkan daya beli,” kata Suryamin di Kantor Pusat BPS, Kamis (1/10). (SLN/UN/DID/ES)

Berita Terbaru