Serahkan KIP dan PKH di Solok, Presiden Minta Dana Digunakan untuk Pendidikan dan Gizi Anak

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Februari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 15.216 Kali
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Rastra, di GOR Tuanku Tabiang, Batu Tupang, Koto Baru, Kabupaten Solok, pada Kamis (8/2). (Foto: Humas/Anggun)

Presiden Jokowi saat menyerahkan KIP, PKH, dan Bansos Pangan Rastra, di GOR Tuanku Tabiang, Batu Tupang, Koto Baru, Kabupaten Solok, Sumbar, Kamis (8/2). (Foto: Humas/Anggun)

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial (Bansos) Pangan Beras Sejahtera, di GOR Tuanku Tabiang, Batu Tupang, Koto Baru, Kabupaten Solok, pada Kamis (8/2).

“Di mulai dari PKH, saya perlu ingatkan, jadi dana yang ada di PKH itu hanya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan, satu, gizi anak. Jadi untuk beli telur boleh, beli ikan boleh, beli sayur boleh,” ujar Presiden.

Kedua, lanjut Presiden, dana PKH hanya boleh dipergunakan untuk keperluan sekolah anak-anak, seperti membeli buku, sepatu, tas, dan seragam.
Untuk Kartu Indonesia Pintar, Presiden memberitahukan bahwa yang SD di kartu ini ada anggaran Rp450.000,00, untuk SMP mendapatkan dananya Rp750.000,00, dan SMA/SMK mendapatkan Rp1.000.000,00.
“Kita syukuri bahwa pemerintah sekarang ini bisa memberikan Kartu Indonesia Pintar ini agar anak-anak semuanya bersekolah. Nanti kalau pemerintah memiliki anggaran yang lebih, ya nanti PKH-nya ditambah, Kartu Indonesia Pintarnya juga ditambah. Doakan saja,” pinta Presiden.
Presiden juga menegaskan apabila ketahuan anggaran tersebut digunakan untuk membeli pulsa maka akan dicabut kartunya.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa negara Indonesia adalah negara besar, memiliki 714 suku.
“Kita juga memiliki 1.100 lebih bahasa daerah yang berbeda-beda, sukunya berbeda, bahasa daerahnya berbeda, kemudian agama juga berbeda, adat istiadat juga berbeda, tradisi juga berbeda. Inilah  anugerah dari Allah yang diberikan kepada kita,” sambung Presiden seraya menyampaikan ada 1.100 lebih bahasa daerah dan 17.000 pulau yang bertebaran dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Kepala Negara juga meminta untuk terus-menerus menjaga persatuan kesatuan, kerukunan, persaudaraan, karena semua harus adalah saudara sebangsa dan setanah air.”
Di akhir sambutan, Presiden berpesan kepada masyarakat agar menggunakan dana yang ada di kartu sesuai dengan  kesepakatan bersama.
“Anak-anak untuk hal-hal yang berkaitan dengan keperluan sekolah, ibu-ibu juga untuk keperluan sekolah dan pendidikan dan gizi anak-anak kita,” pungkas Presiden.
Serahkan 1.173 KIP dan 17.096 PKH
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) di Sumatra Barat sebanyak 471.498 siswa, dengan bantuan senilai Rp238.790.225.000,00.
Adapun penerima PIP Kartu Indonesia Pintar Tahun 2017 di Kabupaten Solok, lanjut Mendikbud, adalah sebanyak 34.103 siswa dengan nilai bantuan sebesar Rp6.402.350.000,00.
“Untuk peserta PIP yang hadir saat ini adalah 1.173 orang, terdiri dari 384 siswa SD, 384 siswa SMP, 192 siswa SMA, 192 SMK, dan program kesetaraan sebanyak 21 siswa,” tambah Mendikbud.
Untuk Program Keluarga Harapan (PKH), lanjut Mendikbud, pada tahun 2018 diperluas dari 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 10 juta KPM.
“Bantuan yang telah dicairkan untuk penyaluran tahap 1 pada bulan Februari senilai 4.574.525.500,00 rupiah. Untuk PKH di provinsi Sumatra Barat sebanyak 1.955.623 KPM. Sedangkan KPM di Kabupaten Solok sebanyak 17.096,” tambah Mendikbud.
Peserta PKH yang hadir, menurut Mendikbud, saat ini ada mencapai 1.500 KPM berasal dari 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok.
“Dan penyaluran pada hari ini di Kabupaten Solok akan launching penyaluran tahap 1 tahun 2018, dan selanjutnya akan diikuti oleh penyaluran serentak di seluruh wilayah hingga pada akhir Februari dapat dituntaskan,” tambah Mendikbud.
Untuk Bansos Pangan Beras Sejahtera sekarang ini, tambah Mendikbud, di provinsi Sumatra Barat ada 220.991 KPM. Ia juga menambahkan, untuk bantuan pangan non tunai yang merupakan transformasi dari bantuan pangan rastra di Sumatra Barat sebanyak 68.057 KPM.
“Bansos Pangan Rastra di Kabupaten Solok sebanyak 20.545 KPM. Penyaluran Rastra pada hari ini merupakan penyaluran tahap kedua,” pungkas Mendikbud.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi menyerahkan secara simbolis KIP, PKH, dan Bansos Pangan Rastra kepada 12 orang perwakilan masyarakat.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, Wamen ESDM Archandra Tahar, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan Bupati Solok Gusmal. (DNA/EN)
Berita Terbaru