Serahkan KIP dan PKH, Presiden Jokowi: Kalau Anggaran Pemerintah Berlebih, Ya Ditambah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 September 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 16.094 Kali
Siswa-siswa penerima KIP yang diserahkan oleh Presiden Jokowi, di SMA Negeri 3 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9) siang. (Foto: OJI/Humas)

Siswa-siswa penerima KIP yang diserahkan oleh Presiden Jokowi, di SMA Negeri 3 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9) siang. (Foto: OJI/Humas)

Usai bersilaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) dalam rangka Hari Tani Nasional 2017, di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di SMA Negeri 3 Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Senin (25/9) siang.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, KIP untuk SD nilainya Rp450.000. Sedangkan untuk SMP nilai Rp750.000, dan SMA/SMK nilainya Rp1 juta. Ia berpesan, agar dana yang ada dibelikan untuk keperluan-keperluan sekolah, bisa untuk beli buku. “Bisa untuk beli tas, bisa untuk beli sepatu, bisa untuk beli seragam sekolah,” ujarnya.

Untuk beli pulsa? “Tidak boleh,” tegas Presiden seraya mengingatkan, kalau nanti ada yang beli pulsa dengan menggunakan dana Kartu Indonesia Pintar, kartunya akan dicabut.

“Jadi hati-hati anak-anak,  ini hanya untuk keperluan sekolah, untuk keperluan pendidikan,” tutur Presiden seraya berpesan, agar anak-anak penerima KIP harus belajar yang rajin, belajar yang giat. Nanti tahun depan, lanjut Presiden, akan diberikan lagi. Kalau anggaran pemerintah nanti ada berlebih ya ditambah. “Doakan semuanya,” pintanya.

Tidak Boleh Beli Rokok

Untuk Program Keluarga Harapan (PKH), menurut Presiden Jokowi, isinya Rp1.890.000,00. Ia meminta agar uang tersebut digunakan untuk tambahan keperluan sekolah, untuk tambahan pendidikan anak-anak, untuk tambahan gizi, baik yang balita maupun yang ada di kandungan.

Kalau untuk beli rokok suami? “Tidak boleh,” tegas Presiden Jokowi mengulang pesan yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

Presiden meminta kepada para ibu penerima kartu PKH, agar memberitahukan suaminya, bahwa dana yang ada dalam PKH untuk pendidikan anak-anak, ini untuk gizi anak-anak, tidak boleh untuk beli rokok.

“Pesan yang disampaikan oleh Presiden, ini untuk anak-anak semuanya, diberitahu gitu. Jangan dibentak enggak boleh berantem nanti dengan suami,” tutur Presiden Jokowi.

Sebelumnya Mensos Khofifah Indar Parawansa dalam laporannya mengatakan, ada 5.173 KIP yang dibagikan, dengan rincian untuk siswa: a. SD 1.785; b. SMP 1.578; c. SMA 100; d. SMK 1.444; e. Paket A 105; f. Paket B 62; dan g. Paket C 99. Adapun penerima KIP yang dihadirkan sebanyak 675 siswa, serta 10 orang tua siswa yatim penerima KIP.

Adapun untuk PKH di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 955.563 KPM dengan bantuan senilai                   Rp1.806.014.070.000, dan untuk PKH di Kota Salatiga 2.512 KPM dengan bantuan senilai Rp4.747.680.000,00.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mensos Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (DNA/OJI/ES)

 

Berita Terbaru