Serahkan KIP di Kupang, Presiden Jokowi: Boleh Beli Seragam Sekolah, Tapi Tidak Boleh Untuk Pulsa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Januari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 13.731 Kali
Presiden Jokowi berdialog dengan salah seorang siswa tunanetra, di SMK Negeri 3, Kupang, NTT, Senin (8/1) pagi. (Foto: Agung/Humas)

Presiden Jokowi berdialog dengan salah seorang siswa tunanetra, di SMK Negeri 3, Kupang, NTT, Senin (8/1) pagi. (Foto: Humas/Agung)

Mengawali kegiatannya dalam kunjungan kerja yang dilakukan beberapa saat setelah mendarat di Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung menuju SMK Negeri 3 untuk menyerahkan Kartu Indonesia Pintar.

Sebanyak 1.148 siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan peserta program kesetaraan yang diwakili secara simbolis oleh 12 siswa menerima KIP dalam kesempatan ini.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan, anggaran KIP untuk anak SD sebesar Rp450 ribu, SMP sebesar Rp750 ribu, dan SMA/SMK sebesar Rp1 juta. Ia minta anggaran tersebut agar dipakai untuk membeli keperluan sekolah seperti seragam, sepatu, baju, buku, dan tas. Namun, Kepala Negara mengingatkan, KIP tidak boleh untuk membeli pulsa.

“Begitu tahu dipakai untuk beli pulsa, kartunya dicabut ya, enggak boleh,” tegas Kepala Negara.

Kepala Negara juga meminta para siswa agar rajin belajar. Ia menceritakan pengalaman pribadinya saat masa sekolah dulu agar lebih pintar dari anak yang lain.

“Anak-anakku semuanya, sekali lagi anak-anakku semuanya harus rajin belajar karena ke depan persaingan semakin ketat yang kita hadapi. Persaingan SDM, sumber daya manusia antar negara saling bersaing. Jadi kalau anak anak tidak belajar nanti kita akan kalah bersaing dengan negara-negara lain,” tutur Kepala Negara.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga memberikan sepeda kepada beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaannya. Salah seorang siswa awalnya digoda Presiden dengan tidak langsung diberikan sepeda. Ketika ditanya ingin hadiah apa, dia tidak meminta hadiah sepedanya namun minta ditukar dengan laptop. Presiden pun menyanggupi dan berjanji akan memberikannya besok karena tidak membawa laptop.

“Sepeda enggak mau, mintanya laptop. Ya udah, saya beri laptop untuk Ade, ya. Karena enggak bawa laptop nanti saya antar ke rumah atau ke sekolah, paling lama besok sudah sampai pasti,” ucap Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan  Gubernur Provinsi NTT Frans Lebu Raya. (FID/ES)

Berita Terbaru