Seskab Bantah Penutupan Pabrik Panasonic dan Toshiba Terkait Proyek Kereta Cepat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.820 Kali
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menjawab pertanyaan para wartawan di halaman Istana Negara (4/2). 
(Foto: Humas/Rahmat)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung membantah isu keterkaitan penutupan pabrik alat-alat elektronik Panasonic dan Toshiba terkait dengan kegagalan Jepang dalam mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Kebetulan kemarin saya berbicara dengan manajemen mereka, intinya sebenarnya mereka bukan menarik tetapi memang karena adanya penurunan kapasitas sehingga melakukan relokasi, dan ini sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan kereta cepat ya, ” kata Pramono kepada wartawan sebelum menghadiri pertemuan koordinasi humas kementerian dan lembaga (K/L) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/2) pagi.

Seskab menegaskan, tidak ada kaitannya relokasi dengan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan oleh BUMN China. “Karena di beberapa hal yang nilainya, value-nya, hampir sama dengan nilai kereta cepat mereka juga mengerjakan. Misalnya di project electricity, kemudian nanti di perhubungan. Sehingga sama sekali tidak ada hubungan urusan kereta cepat,” ujar Pramono.

Disinggung apakah dirinya sudah melakukan konfirmasi langsung, Seskab mengatakan sudah dilakukan konfirmasi karena untuk dilaporkan kepada Presiden. “Sudah, sudah. Kemarin malah mereka yang menelpon karena untuk dilaporkan kepada Bapak Presiden,” jelasnya.

Terkait dengan relokasi Pabrik Panasonic dan Toshiba itu, Seskab Pramono menjelaskan, karena mereka akan pindah ke Bogor, maka tentunya kedua perusahaan itu memberikan pilihan kepada tenaga kerjanya apakah mereka mau pindah ke tempat yang baru. Jika tidak bersedia, lanjut Seskab, kedua perusahaan itu tentunya akan menerima tenaga kerja baru.

(FID/ES)

Berita Terbaru