Seskab: Bukan Hanya Baju, Batik Jadi Identitas Yang Membanggakan Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 1.147 Kali

Seskab Pramono Anung dalam wawancara menyambut Hari Batik Nasional 2019, di ruang kerjanya Gedung III Kemensetneg, Jakarta, kemarin. (Foto: Agung/Humas)

Sebagai salah seorang yang hampir setiap hari memakai batik, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menilai, batik bukan hanya menjadi baju tetapi sekaligus menjadi ciri, identitas, penanda, karena Indonesia dikenal di dunia bahwa batik betul-betul menjadi hal yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.

Ia menunjuk begitu banyak corak batik yang kita miliki dan itu beraneka ragam, setiap daerah mempunyai batik. Inilah, menurut Seskab, yang harus dirawat, harus dijaga, karena bagaimanapun batik sudah mendunia, bahkan hampir seluruh pemimpin besar dunia sudah pernah memakai baju batik dan mereka bangga memakai baju batik.

“Kita harus bangga memakai baju batik dan daerah-daerah sekarang ini sudah mengembangkan baju batik dengan pola, dengan tipe, dengan corak yang beraneka ragam, dan ini tetap harus dirawat, tetap harus ditumbuhkan dan tetap harus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” kata Seskab dalam wawancara menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, di ruang kerjanya Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, kemarin.

Tidak Terperangkap Pakem

Seskab Pramono Anung menolak anggapan bahwa batik masih dianggap budaya orang-orang tua dan tidak dalam masa kekinian. Ia menilai, sekarang anggapan itu sudah sangat berubah, bahkan di dalam Istana pun kini sudah terbiasa kita melihat seseorang memakai sneaker dengan berbaju batik dengan celana jeans adalah hal yang biasa. Karena polanya sudah berubah, caranya sudah berubah, kebanggan itu bisa ada di mana-mana.

Mengenai anak-anak muda sekarang, Seskab menunjuk contoh, mereka bisa naik MRT ber-kebaya, pakai baju batik, memakai celana jeans, memakai sneaker. “Ini menunjukan bahwa kalangan millenial hari ini sudah bisa menerima batik dengan sangat baik,” ujar Seskab seraya menambahkan, dirinya termasuk berbaju batik tetapi saya tetap ber-sneaker, memakai sneaker, dan itu menunjukan bahwa batik mengalami proses penyesuaian dan akulturasi yang luar biasa.

Soal pola batik, Seskab mengaku memakai baju batik dengan berbagai pola ada Kawung, ada Pekalongan, ada Lasem, ada juga Sekar Jagat, Sidoluhur, Mega Mendung, Kediri, Malang, Cirebon, Tasikmalaya, begitu kayanya batik Indonesia termasuk Sasirangan.

“Saya memakai batik saya ini tergantung mood dan tergantung warna, dan itu ada di seluruh batik Indonesia. Sehingga dengan demikian corak batik kita sudah tidak terperangkap pada pakem yang dulu, sekarang sudah mengalami perubahan,” terang Seskab seraya menunjukkan dirinya termasuk memakai baju batik Bali, Endek, yang hampir setiap hari digunakannya.

“Ini menunjukan bahwa batik sudah memberikan identitas, ciri, dan sekaligus kenyamanan,” pungkas Seskab. (RSF/AGG/ES)

Berita Terbaru