Seskab Minta Dubes Jadi Duta Pariwisata Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Maret 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 25.796 Kali
Seskab Pramono Anung Menerima Dubes LBPP berdasarkan Keppres 26/P Tahun 2016 di Ruang Rapat Seskab (4/3)

Seskab Pramono Anung Menerima Dubes LBPP di Ruang Rapat Seskab (4/3) (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo terus mendorong percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dengan mengembangkan beberapa daerah yang dulunya tidak pernah dikerjakan untuk menjadi daerah wisata dunia. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam pertemuan dengan para Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia di Ruang Rapat Seskab, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (4/3).

“Kemaren saya mendampingi beliau (Presiden, red) ke Borobudur, kemudian ke Danau Toba. Pemerintah dalam hal ini sangat sungguh-sungguh, serius untuk mendorong dua daerah itu, selain daerah lainnya, Mandalika dan sebagainya,” ujar Seskab mencontohkan destinasi pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah saat ini.

Sebelumnya, lanjut Seskab, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan bebas visa untuk beberapa negara.

“Hasilnya memang terlihat ada peningkatan yang signifikan untuk pariwisata,” ujar Mas Pram panggilan akrab Pramono Anung kepada para Dubes yang dilantik di Istana Negara (24/2) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26/P Tahun 2016.

Guna ikut meningkatkan pertumbuhan pariwisata tersebut, Seskab meminta para dubes berperan sebagai duta untuk mempromosikan wisata Indonesia di daerah tugas masing-masing.

“Ke depan kita juga harus menumbuhkan kreatifitas untuk sumber-sumber income baru, salah satunya adalah pariwisata,” ajak Mas Pram seraya mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada energi fosil, baik itu batubara, gas, dan minyak.

Berikut nama dubes LBBP yang diterima oleh Seskab:

1. Alfred Tanduk Palembangan, S.H., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahamas, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika, berkedudukan di Havana;

2. Drs. Mohamad Wahid Supriyadi, sebagai Dubes LBBP RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, berkedudukan di Moskow;

3. Muhammad Ibnu Said, S.H., sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Denmark merangkap Republik Lithuania, berkedudukan di Kopenhagen;

4. Mayjen TNI (Mar) (Pur) Mochammad Luthfie Witto’eng, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bolivarian Venezuela merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Republik Trinidad dan Tobago, berkedudukan di Caracas;

5. Husin Bagis, S.E., M.Sc., sebagai Dubes LBBP RI untuk Persatuan Emirat Arab, berkedudukan di Abu Dhabi;

6. Drs. R. Soehardjono Sastromihardjo, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Mauritius, Republik Seychelles, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, UNEP dan UN-HABITAT, berkedudukan di Nairobi;

7. Drs. Bambang Antarikso, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad;

8. Drs. Eddy Basuki, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Namibia merangkap Republik Angola, berkedudukan di Windhoek; dan

9. Drs. Helmy Fauzy, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Arab Mesir, berkedudukan di Kairo.

Turut mendampingi Seskab dalam pertemuan Wakil Sekretaris Kabinet Bistok Simbolon, Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet Yuli Harsono, Deputi Bidang Polhukam Fadlansyah Lubis, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional Satya Bhakti Parikesit dan Staf Khusus Sekretaris Kabinet Emir Kresna Wardana (DND/UN)

Berita Terbaru